Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 73 Tahun 2021 telah disahkan. Beleid tersebut menjadi payung hukum Pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) tiga entitas BUMN, yaitu PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk selaku induk holding, PT Pegadaian (Persero) dan PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Dalam PP Nomor 73 Tahun 2021 itu dijelaskan tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Penambahan modal dilakukan melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD/rights issue) sesuai ketentuan pasar modal.
Direktur Utama Pegadaian Kuswiyoto menyampaikan payung hukum tersebut menjadi perwujudan visi pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas keuangan segmen ultra mikro yang sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024.
Kuswiyoto mengatakan Pegadaian menyambut baik penerbitan PP tersebut dan optimistis proses integrasi akan berjalan sesuai harapan.
"Kami siap bergabung dalam holding ultra mikro ini, dan Pegadaian akan senantiasa menjalankan perannya dalam mendukung visi pemerintah untuk memacu ekonomi kerakyatan. Peran Pegadaian akan tetap dipertahankan dan saling menguatkan," ungkap Kuswiyoto dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7/2021).
Ia menambahkan holding ultra mikro akan memberi manfaat yang lebih besar, baik kepada pelaku usaha di segmen ultra mikro maupun entitas BUMN secara khusus. Selain itu, jelas Kuswiyoto, langkah strategis ini juga akan memperkuat data base pelaku usaha ultra mikro, sehingga bermanfaat dalam mendukung suksesnya program pemerintah dalam pembangunan ekonomi ke depan.
"Holding ultra mikro memiliki tujuan utama untuk penguatan bisnis usaha wong cilik, serta kemudahan akses terhadap pembiayaan di Pegadaian. Nantinya masing-masing akan dapat saling memanfaatkan saluran operasional secara terintegrasi, sehingga daerah jangkauan menjadi lebih luas. Terlebih upaya ini juga menciptakan efisiensi dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga dengan integrasi, transaksi dapat lebih cepat, mudah, hemat dan akurat," jelas Kuswiyoto.
Simak Video "Wamen BUMN Ungkap Pentingnya Integrasi Pelabuhan di Indonesia"
(akn/hns)