Beberapa hari lalu heboh dugaan bocornya data nasabah BRILife. Pihak BRILife telah melakukan investigasi hingga Rabu (28/7).
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan PT Asuransi BRILife Ade Ahmad Nasution mengungkapkan BRILife telah bergerak cepat melakukan investigasi internal atas kejadian dimaksud, dan ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan cyber melakukan intrusi ke dalam sistem BRILife Syariah yang merupakan stand alone system dan terpisah dari core system BRILife.
"Pada system tersebut terdapat tidak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, di mana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRILife maupun BRI Group lainnya," kata dia dalam siaran pers, Kamis (29/7/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ade mengungkapkan kejadian ini tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya. Tidak ada "Lateral Action" terhadap portofolio yang lain, karena system ini stand alone.
Baca juga: Biang Kerok Data Nasabah Bocor |
Dia juga menyebut saat ini link awal di forum jual beli yang sempat viral pada media sosial sudah tak dapat ditemukan lagi.
Sebagai bagian dari komitmen untuk melindungi nasabah, BRILife telah melakukan respon terhadap insiden ini dan melakukan tindakan cepat dengan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam hal ini kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
"Untuk kepentingan penegakan hukum, BRILife berkoordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN)," ujarnya.
BRILife memastikan data pemegang polis tidak berubah dengan data awal yang ada di system.
Selanjutnya, BRILife akan berkoordinasi dengan Pemegang Polis Syariah untuk memastikan layanan kepada Pemegang Polis tetap dapat dilakukan sesuai dengan manfaat polisnya.