Menteri BUMN Erick Thohir ingin membawa holding ultra mikro BUMN dalam pertemuan G20 tahun depan. Pertemuan ini nantinya juga akan diramaikan BUMN-BUMN dari negara-negara lain. Erick bilang, pihaknya ingin sebuah adanya tolak ukur yang mewakili BUMN di Tanah Air.
"Kita ingin ada secara terbuka benchmarking BUMN kita dengan BUMN mancanegara yang kebetulan nanti G20 juga hadir," katanya dalam acara Penandatangan Perjanjian Pengalihan Saham Dalam Rangka Pembentukan Holding Ultra Mikro, Senin (13/9/2021).
Erick ingin BUMN banyak belajar dalam pertemuan itu. Meski demikian, Erick mengatakan, pihaknya akan memberikan paparan mengenai holding ultra mikro dan menunjukkan bahwa Indonesia beda.
"Kita belajar kita lihat apa kelebihan dan kekurangan kita. Tapi salah satu kelebihan yang akan kita dorong, bagaimana nanti holding ultra mikro kita juga paparkan kepada BUMN negara lain bahwa Indonesia beda," ujarnya.
Lebih lanjut, Erick berharap, holding ultra mikro sebagai transformasi pada BUMN juga berdampak pada sumber daya manusia. Sehingga, BUMN bisa bersaing di pasar yang terbuka.
"Saya sangat berharap, tranformasi yang terjadi ultra mikro menjadi tranformasi yang impactfull pada human capital kita. Human capital yang ada di holding ultra mikro supaya tadi kita bisa pastikan dan berkompetisi secara terbuka dengan pasar yang terbuka. Bahwa ini sebuah keberpihakan yang sustainable bukan keberpihakan hanya politik, tapi ini sustainable," paparnya.
"Seperti yang diharapkan oleh Bapak Presiden kita bahwa kita memang harus menjaga daripada UMKM kita," katanya.
Diketahui anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brazil, Kanada, China, Perancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab, Saudi, Afrika, Selatan, Korea Selatan, Turki, Inggris Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Untuk informasi lebih lengkap, ikuti beritanya di https://sinergiultramikro.detik.com/.
Simak juga video 'Erick Thohir: Tak Mungkin BUMN Berpihak Pada Tenaga Kerja Asing!':
(acd/fdl)