Uang Koin Kuno Bisa Bikin Cuan! Belajar dari Kolektor Ini

Uang Koin Kuno Bisa Bikin Cuan! Belajar dari Kolektor Ini

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Selasa, 14 Sep 2021 08:15 WIB
Beberapa remaja Israel yang menjadi relawan di situs penggalian di Israel tengah menemukan 425 koin emas berusia 1.100 di dalam satu tembikar. Koin-koin ini ditemukan di kawasan yang dulu menjadi bagian dari Kekhalifahan Abbasiyah.
Ilustrasi/Foto: AP Photo/Sipa Press, Heidi Levine, Pool
Jakarta -

Belum lama ini ratusan uang koin kuno atau yang biasa disebut dengan uang kepeng telah ditemukan di areal persawahan Desa Sukosongo, Kembangbahu, Lamongan. Penemuan uang kepeng ini sempat menjadi rebutan warga untuk dijual kembali.

Karena jumlahnya cukup banyak, area itu sempat ramai didatangi warga. Banyak warga saling berebut untuk mendapatkan uang koin kuno itu agar dapat mereka jual kembali.

Bila dijual kembali, uang kuno ini memang banyak dicari untuk kebutuhan mahar atau kolektor. Sedangkan untuk harganya sendiri sangat bervariatif tergantung pada kesepakatan antara penjual dan pembeli.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun jangan salah, hasil jual-beli uang kuno ini benar bisa bikin cuan loh. Mau tahu gimana caranya? Simak cara dapat cuan dari kolektor yang satu ini.

Orang tersebut adalah Toyib Nasirudin Nawawi. Toyib mempunyai hobi mengoleksi uang kuno. Pria yang akrab dipanggil Anas ini mengaku hobinya ini sudah ia tekuni sejak 2006 lalu. Anas bahkan punya koleksi uang dari tahun 1612.

ADVERTISEMENT

"Koleksi ini bagi saya investasi, bisa menghasilkan cuan," kata Anas kepada wartawan, Minggu (11/7/2021).

Pasalnya, lanjut Anas, biasanya bagi para pemburu uang kuno, uang lawas ini jadi barang langka dan harganya bisa mahal.

"Uang yang bergambar Soekarno biasanya per lembar Rp 1 juta, tergantung kondisi uang, nomor seri dan banyaknya barang, semakin sedikit yang punya semakin mahal," ucap Anas.

Menurut Anas, dia pernah menjual uang plano Rp 100 ribu bergambar Soekarno seharga Rp 40 juta padahal Anas mendapat uang tersebut dari hasil lelang senilai Rp 22 juta. Wow cuan banget kan!

"Uang bergambar Barong juga pernah yang belum diedarkan saya jual Rp 5 juta," imbuh Anas.

Pria 32 tahun ini mengaku awal tertarik mengkoleksi uang kuno karena uang tabungan milik ayahnya, ada uang Rp 100 bergambar Jenderal Sudirman. Dari situ dia melihat keunikan uang kuno.

"Mau tak belikan sudah nggak laku, akhirnya tak koleksi saja. Kan uang kuno juga menyimpan sejarah," terang Anas.

Warga Desa Bajang, Kecamatan Mlarak itu menambahkan dia pun menambah koleksi dari Komunitas Numismatik yang berasal dari Surabaya, Jakarta, Probolinggo, Malang, Palembang, dan Bukit Tinggi.

"Uang kertas Dai Nippon tahun 1940 ada, uang koin tahun 1612, 1818 juga ada," jelas Anas.

Biasanya, Anas melayani pembeli untuk dijadikan mahar nikah atau mas kawin. Yang jadi incaran uang nilai Rp 1 dan Rp 5.

"Kisaran harga Rp 200 hingga 500 ribu, tergantung kondisi uang," papar Anas.

Tak hanya uang kuno, Anas ternyata juga mengkoleksi uang baru. Namun uang baru miliknya tipe uncut. Uang ini punya sertifikat juga lho.

"Uang ini berseri, uncut namanya atau bersambung, ada sertifikatnya juga. Saya koleksi dari Rp 1.000 hingga Rp 100 ribu," pungkas Anas.


Hide Ads