Investasi Bodong Nggak Pandang Bulu, Ini Buktinya!

Investasi Bodong Nggak Pandang Bulu, Ini Buktinya!

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Kamis, 30 Sep 2021 15:05 WIB
Ilustrasi Penipuan
Foto: Ilustrasi by Mindra Purnomo
Jakarta -

Saat ini marak terjadi penipuan atas investasi bodong. Agar tidak terperangkap investasi bodong ini, ada baiknya memahami jenis-jenis investasi.

Terlebih bila investasi tersebut menjanjikan return/bonus-bonus yang besar dalam waktu singkat. Pasalnya tidak jaminan investasi untung cepat dalam waktu singkat.

"Prinsipnya di investasi bodong itu bonus-bonus yang kita peroleh, kalau secara normal semakin banyak barang kita jual, semakin banyak fulus kita. Tetapi yang terjadi di money game, ini masih perlu kita sampaikan ke masyarakat, semakin banyak orang direkrut semakin banyak bonus kita. Artinya semakin banyak yang kita tipu, semakin banyak uang yang masuk kantong kita ini," ujar Kepala Satgas Waspada Investasi Tongam L. Tobing dalam acara d'Mentor detikcom, Rabu (29/09/2021)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi pemahamannya kita perlu kesadaran di masyarakat dan perlu pemahaman terhadap jenis-jenis investasi," lanjut Tongam.

Tongam mengatakan dalam melihat pemahaman investasi, kembali lagi pada diri masing-masing. Karena tidak sedikit mereka yang tertipu investasi bodong, berpendidikan tinggi.

ADVERTISEMENT

"Tidak hanya yang berpendidikan rendah, yang tinggi pun kena. Kita lihat contohnya kasus Pandawa Depok, kemudian kasus Dimas Kanjeng Probolinggo itu profesor sampai doktor juga masuk ke sana. Mereka yakin uang itu bisa digandakan. jadi tergantung pada kalau bisa saya katakan kepada kesadaran kita,:"

Tongam menjelaskan dari segi rasionalitas investasi bodong juga bisa di deteksi. Secara logika prinsipnya tanpa bekerja tidak mendapat uang.

"Karena sekarang kita di iming-iming tidak harus kerja dapat uang, contohnya sekarang ada auto gajian kita gajian tanpa bekerja tapi kita digaji dari orang direkrut kemudian orang yang digaji dari orang yang direkrut ini kayak multilevel gajian apa iya ? enggak masuk akal tapi banyak juga masuk ke sana ," pungkasnya.

(eds/eds)

Hide Ads