Digitalisasi adalah hal yang wajib bagi perbankan untuk beradaptasi dengan perkembangan zaman. Apalagi saat ini masyarakat dan nasabah marak menggunakan layanan digital dibandingkan ke kantor bank konvensional.
Bank saat ini juga harus mendirikan sentra-sentra kredit atau produk untuk memudahkan nasabah. Direktur Risk Management and Transformation Bank BTN Setiyo Wibowo mengungkapkan saat ini perseroan juga transformasi ke digital.
BTN pada 2025 menargetkan punya kantor sebanyak 630. Sebelumnya jumlah kantor sebanyak 800 termasuk kantor cabang, kantor layanan dan kantor kas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Target 630 sudah sangat cukup, karena sebagian besar transaksi misalnya membuka rekening bisa dilayani secara digital," kata dia, Sabtu (9/10/2021).
Setiyo menyebutkan selain itu proses apply KPR juga bisa dilakukan dengan mudah di btnproperti.com. Ini memungkinkan masyarakat yang ingin mengajukan kredit bisa dari laptop atau gadget. Menurut dia proses mengajukan kredit secara digital ini bisa lebih cepat dibandingkan datang ke cabang.
Setiyo menyebutkan, digitalisasi dan automasi ini adalah salah satu tujuan banyak perusahaan di dunia termasuk bank. Dengan digitalisasi ini maka operasional dan perkreditasn bisa dilakukan secara terpusat.
Jika dulunya proses pengajuan dilakukan di cabang, sekarang semua prosesnya ada di sentral. Hal ini juga membuat proses lebih seragam dan tidak ada gap perbedaan di setiap cabang.
Dia menyebutkan saat ini BTN punya 6 credit center di seluruh Indonesia. "Jadi semua KPR dan kredit konsumer itu diproses di credit center, sudah seperti pabrik lah ya. Sekarang semua proses 50% sudah digital. Tahun depan kita mau end to end secara digital, jadi credit analystnya oleh mesin," jelas dia.