Respons Perbankan soal Bye-bye Dolar AS

Respons Perbankan soal Bye-bye Dolar AS

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 14 Okt 2021 17:12 WIB
Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) siang ini sudah menembus Rp 14.930. Dolar AS bergerak di level Rp 14.820-14.933 hari ini.
Ilustrasi/Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Indonesia telah sepakat dengan beberapa negara untuk implementasi kerja sama transaksi bilateral dengan mata uang lokal atau local currency settlement (LCS). Dengan LCS ini, Indonesia dan beberapa negara yang sudah bekerja sama seperti China, Malaysia, Thailand sampai Jepang tak perlu lagi menggunakan dolar AS untuk bertransaksi.

Jadi, Rupiah bisa ditransaksikan langsung dengan Ringgit jika ada perdagangan dengan Malaysia, atau Yuan jika berdagang dengan China.

Kerangka kerja LCS antara Indonesia dengan kedua negara mitra dagang meliputi diantaranya, penggunaan kuotasi nilai tukar mata uang asing secara langsung (direct quotation) antara Indonesia dengan kedua negara dalam valuta masing-masing negara, underlying transaksi LCS termasuk investasi langsung serta layanan remittance. Selain itu, juga terdapat relaksasi regulasi dalam melakukan transaksi valuta asing dalam mata uang Rupiah, Ringgit dan Yuan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penerapan LCS bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada penggunaan dolar AS baik dalam transaksi perdagangan investasi maupun remittance. Nilai likuiditas juga semakin terjamin berkat adanya kerja sama kemitraan dengan bank di negara setempat yang juga bertindak sebagai Appointed Cross Currency Dealer (ACCD). Hal ini juga akan berdampak pada biaya hedging yang lebih efisien khususnya bagi pendanaan jangka panjang.

Bersambung ke halaman berikutnya. Langsung klik halaman kedua

Direktur Global Banking Maybank Indonesia Ricky Antariksa mengungkapkan Maybank Indonesia sebagai salah satu Bank ACCD memiliki kemampuan memfasilitasi transaksi Rupiah dengan Ringgit, Baht dan Yuan.

"Melalui sosialisasi ini, kami harap agar seluruh nasabah pelaku ekspor impor benar-benar memahami strategi dan implementasi BI terhadap LCS dan berbagai kemudahan yang diberikan Maybank Indonesia untuk turut mensukseskan program tersebut," ujar dia dalam siaran pers, Kamis (14/10/2021).

Untuk mendukung kelangsungan bisnis perdagangan ekspor impor, fasilitas LCS Maybank Indonesia dapat memberikan manfaat bagi Nasabah, diantaranya, biaya administrasi, konversi transaksi dan remitansi yang lebih efisien, tersedianya alternatif pembiayaan perdagangan dan investasi langsung serta instrumen lindung nilai (hedging) dalam mata uang lokal, fitur penambahan batas waktu transaksi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan setiap Nasabah, dan diversifikasi eksposur mata uang yang digunakan dalam penyelesaian transaksi luar negeri.

Maybank Indonesia menyediakan beragam fasilitas yang dapat mendukung Nasabah untuk melakukan transaksi bisnis perdagangan ekspor impor seperti layanan Cash Management dan juga Trade Finance dimana hal ini juga didukung oleh kapabilitas layanan digital M2E untuk mempermudah transaksi Nasabah.


Hide Ads