Sederet Kelakuan Endorgan yang Bikin Lira Turki Amblas Berkali-kali

Sederet Kelakuan Endorgan yang Bikin Lira Turki Amblas Berkali-kali

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 25 Okt 2021 12:46 WIB
Turkeys President Recep Tayyip Erdogan looks up during a joint news conference with German Chancellor Angela Merkel following their meeting at Huber Villa presidential palace, in Istanbul, Turkey, Saturday, Oct. 16, 2021. The leaders discussed Ankaras relationship with Germany and the European Union as well as regional issues including Syria and Afghanistan. (AP Photo/Francisco Seco)
Foto: AP/Francisco Seco
Jakarta -

Mata uang Lira Turki sering mengalami lonjakan pelemahan secara tiba-tiba. Beberapa kali mata uang Turki mengalami pelemahan tiba-tiba imbas dari langkah politik Presiden Tayyip Erdorgan.

Hari ini pun mata uang Lira Turki hari ini anjlok terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Nilainya melemah hingga 1,6% ke level 9,75 Lira per Dolar AS.

Usut punya usut, dilansir dari Reuters, Senin (25/10/2021), Lira melemah setelah Erdogan memerintahkan untuk mengusir duta besar AS dan sembilan negara barat lainnya karena membela tokoh Osman Kavala.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal semacam ini memang terjadi bukan hanya sekali di Turki. Manuver-manuver Erdogan dinilai sering membuat sektor ekonomi dag-dig-dug. Berikut ini ulasannya dirangkum dari catatan pemberitaan detikcom:

1. Gonta Ganti Gubernur Bank Sentral

ADVERTISEMENT

Erdogan sering sekali melakukan penggantian Gubernur Bank Sentral Turki. Setiap kali pergantian dilakukan, saat itu pula nilai mata uang Lira ikut anjlok. Kisruh soal nilai suku bunga disebut menjadi penyebab utama pergantian sering dilakukan Erdogan.

Maret lalu, Erdogan baru saja memecat Naci Agbal sebagai Gubernur Bank Sentral Turki. Agbal dikenal sebagai gubernur yang hawkish atau condong kepada kebijakan kenaikan suku bunga atau melakukan kebijakan moneter yang ketat.

Sebaliknya, Erdogan mengganti Agbal dengan sosok Sahap Kavcioglu, tokoh yang dinilai punya pemikiran kritis terhadap suku bunga yang tinggi. Buntut dari pemecatan itu, nilai lira anjlok 16%, bahkan mendekati level terendah sepanjang masa. Saat itu Lira sempat berada di level 8,4 Lira per Dolar AS.

Agbal sendiri baru ditunjuk pada pertengahan 2020, dia menggantikan Murat Centinkaya yang dipecat Erdogan per bulan Juli. Pemecatan Centinkaya dilakukan Erdogan usai keduanya berselisih soal penerapan suku bunga tinggi.

Pemecatan ini mendorong siklus pelonggaran agresif dari suku bunga 24% menjadi 8,25% selama setahun terakhir. Pemecatan ini juga disebut membuat kebijakan fiskal dan moneter Turki tidak konvensional dan independensi Bank Sentral Turki makin minim. Saat itu nilai tukar Lira ikutan anjlok hingga ke level 7,31 per Dolar AS.

Lanjut ke halaman berikutnya.

2. Berselisih dengan Prancis

Di tahun 2020 lalu, Turki sempat berselisih dengan Prancis. Hal itu terjadi setelah Erdogan menggaungkan boikot produk Prancis imbas dari pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang menyatakan akan bertindak keras kepada Islam radikal hingga menyebut Islam dalam krisis.

Mata uang Turki saat itu terpantau anjlok sampai ke level 8,15 Lira per Dolar AS. Investor kala itu khawatir atas ekonomi Turki di tengah pandemi COVID-19 dan ketegangan antara Turki dan Prancis.

Belum lagi saat itu keadaan ekonomi Turki juga kian melemah saat ini, inflasi negara itu melonjak 11,7 % bulan lalu.

Bahkan bank central Central Bank of the Republic of Turkey menolak kenaikan suku bunga utama Turki. Padahal kenaikan suku bunga dapat mengurangi inflasi dan mendorong investor untuk membeli Lira.

3. Usir 10 Dubes

Paling terkini, langkah politik Erdogan mengusir 10 dubes asing dari negaranya kembali melemahkan mata uang Turki. Sabtu lalu, Erdogan telah memerintahkan kementerian luar negeri untuk mengusir para duta besar karena menuntut pembebasan pengusaha dan filantropis Osman Kavala.

Osman Kavala disebut telah ditahan di penjara selama empat tahun tanpa dinyatakan bersalah. AS dan beberapa negara barat memberikan dukungan kepada Osman agar diberikan keadilan, imbasnya dubes di Turki malah diusir.

Langkah politik ini membuat Lira melemah dan mencapai rekor terendah sepanjang masa di level 9,75 Lira per Dolar AS. Melemah dari penutupan perdagangan di hari Jumat di level 9,59 Lira per Dolar AS. Lira sendiri telah melemah hampir 24% sepanjang tahun ini.

Di sisi lain, Bank Sentral Turki (CBRT) pun baru saja memangkas suku bunganya sebanyak 200 basis poin di saat inflasi meningkat. Langkah itu mengejutkan dan dinilai semborono oleh ekonom dan anggota parlemen oposisi.


Hide Ads