Bos LPS Akui Lambat Turunkan Bunga Penjaminan

Bos LPS Akui Lambat Turunkan Bunga Penjaminan

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 27 Okt 2021 16:16 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengakui, pihaknya sempat lambat menurunkan suku bunga penjaminan. Padahal, suku bunga penjaminan berdampak pada deposito dan bunga pinjaman.

Ia mengaku, kondisi ini mengganggu efektivitas kebijakan moneter Bank Indonesia (BI).

"LPS akan terus mendukung kebijakan bank sentral agar sektor finansial lebih efektif dalam mendukung ekspansi ekonomi Indonesia. Karena sebelumnya, kami LPS agak lambat menurunkan tingkat suku bunga penjaminan," katanya dalam konferensi pers KSSK, Rabu (27/10/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Padahal suku bunga penjaminan itu amat berpengaruh kepada deposito dan suku bunga pinjaman pada akhirnya. Sehingga kami mengganggu efek efisiensi atau efekivitas kebijakan moneter bank sentral kita," ujarnya.

Ia mengatakan, hal itu akan dihindari ke depannya dengan menjalin komunikasi yang lebih baik.

ADVERTISEMENT

"Ke depan ini kita akan hindari dan dengan komunikasi yang lebih baik dengan sentral, ini sudah terjadi dan saya pikir ke depan transmisi moneter kebijakan bank sentral akan lebih baik dalam hal menurunkan suku bunga di pasar secara keseluruhan, utamanya suku bunga pinjaman," jelasnya.

Dia memperkirakan, suku bunga pinjaman ke depan akan turun lebih rendah dari yang sekarang. Sehingga, ekonomi bisa tumbuh lebih cepat.

"Jadi kita perkirakan ke depan suku bunga pinjaman akan turun lebih rendah dari yang sekarang sehingga ekonomi kita bisa tumbuh lebih cepat dari saat ini," jelasnya.

Tonton juga Video: Saat Jokowi Ungkap Banyak Masyarakat Bawah Terjerat Bunga Tinggi Pinjol

[Gambas:Video 20detik]



(acd/zlf)

Hide Ads