Bank Daerah Keroyokoan Guyur Kredit Rp 2 T ke Pabrik Kertas di Riau

Bank Daerah Keroyokoan Guyur Kredit Rp 2 T ke Pabrik Kertas di Riau

Tim Detikcom - detikFinance
Senin, 15 Nov 2021 12:15 WIB
Bank DKI
Foto: Dok Bank DKI
Jakarta -

PT Bank DKI bersama PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk meneken perjanjian kredit sindikasi dengan nilai Rp 2 triliun. Kredit sindikasi ini melibatkan 12 bank pembangunan daerah seluruh Indonesia.

Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy menjelaskan penyaluran kredit sindikasi tersebut ditujukan untuk refinancing yang terletak di pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk di Jalan Raya Minas - Perawang Km.26 Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, Riau. Dalam sindikasi kredit tersebut, Bank DKI ditunjuk sebagai mandated lead arranger, sekaligus berperan sebagai agen fasilitas, agen jaminan, agen escrow dan kreditur.

"Penyaluran kredit sindikasi ini didasarkan pertimbangan bahwa industri pulp & paper di Indonesia dinilai masih sangat prospektif lantaran Indonesia memiliki keunggulan komparatif dalam hal produktivitas bahan baku sehingga menjadikan salah satu negara yang menjadi sumber bahan baku terbesar dengan produksi pulp menempati peringkat ke-8 dunia dan peringkat ke-6 dalam industri kertas," paparnya dalam keterangan tertulis, Senin (15/11/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara rinci, penyaluran kredit sindikasi senilai total Rp 2 triliun, dengan Bank DKI turut menyalurkan dengan porsi senilai Rp 500 miliar.

Adapun BPD lain yang turut berpartisipasi adalah Bank Sumut dan Bank Jatim masing-masing Rp 270 miliar, Bank Nagari dan Bank Sumsel Babel Rp 175 miliar, Bank Maluku Malut Rp 110 miliar, Bank Papua Rp 95 miliar, Bank Kalteng, Bank Sulselbar dan Bank Kalsel masing-masing Rp 85 miliar serta, Bank Bengkulu, Bank NTT dan Bank SulutGo masing-masing Rp 50 miliar dengan total partisipasi sebesar Rp 2 triliun.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Bank DKI telah berpartisipasi dalam penyaluran kredit kepada PT Indah Kiat Pulp & Paper, Tbk baik secara bilateral ataupun sindikasi termasuk di antaranya sindikasi kredit investasi refinancing power plant senilai Rp 1,4 triliun pada tahun 2018 dan sindikasi kredit investasi refinancing mesin pulp making 8 sebesar Rp 1,75 triliun dengan porsi penyaluran kredit Bank DKI sebesar Rp 600 miliar pada tahun 2020 yang semuanya dalam kolektibilitas lancar.

"Melalui penandatanganan perjanjian kredit sindikasi ini, diharapkan dapat menjadi salah satu stimulus pertumbuhan perekonomian di tanah air di masa pandemi ini," kata Fidri.

Ditambahkannya, selain pemberian kredit sindikasi bersama BPD tersebut, Bank DKI juga melakukan akselerasi pemberian kredit kepada segmen UMKM, yang mana tumbuh sebesar 28% secara yoy (year on year) dengan portfolio Rp 1,30 triliun pada Oktober 2020 menjadi Rp 1,68 triliun di Oktober 2021. Total pemberian kredit Bank DKI sampai dengan Oktober 2021 adalah Rp 36,5 triliun.




(zlf/zlf)

Hide Ads