Lira Turki kembali anjlok pada Rabu (24/11/2021) yang diduga akibat melonjaknya inflasi dan menurunnya ekonomi, setelah sebelumnya jatuh hingga 15% karena penurunan nilai mata uang lira yang dilakukan oleh Presiden Recep Tayyip Erdogan.
Dikutip dari Reuters, Rabu (24/11/2021), turunnya mata uang ini telah mencapai rekor terendah dalam 11 sesi berturut-turut, sehingga menyebabkan kerugian sejak awal tahun sebesar 43%, dengan penurunan hampir 24% di awal pekan lalu.
Terkait hal tersebut, Erdogan yang membela kebijakan moneter bank sentral dan bersumpah memenangkan "Economic War of Independence", banyak bermunculan kritik dari mereka yang menyerukan tindakan untuk membalikan penurunan mata uang.
"Jika langkah-langkah tidak diambil segera, sistem keuangan tidak dapat mengatasi ini," tulis mantan kepala ekonom, Hakan Kara.
Baca juga: Lira Anjlok Gila-gilaan Gara-gara Erdogan! |
Sejauh ini, Erdoga telah memangkas suku bunga bank sentral yang diyakini dapat meningkatkan eskpor, investasi dan pekerjaan.
Hal ini menimbulkan banyak pendapat dari para ekonom, bahwa penurunan suku bunga ini adalah tindakan yang sembrono, dan masyarakat Turki juga mengatakan kepada Reuters bahwa runtuhnya mata uang yang memusingkan ini telah merusak anggaran rumah tangga dan rencana mereka untuk masa depan.
Kenaikan inflasi ini juga menyebabkan sejumlah harga barang dan komoditas mulai naik, sehingga membuat masyarakat Turki mempertimbangkan kembali pengeluaran bulanan hingga rencana liburan.
(dna/dna)