Bank Indonesia (BI) saat ini mempertahankan kebijakan suku bunga acuan yang rendah yaitu berada di level 3,5%.
Rendahnya suku bunga acuan ini disebut bisa mendorong penurunan pada suku bunga kredit perbankan.
Data BI menunjukkan per Oktober 2021 kredit tumbuh di kisaran 3%. Penyebabnya adalah likuiditas perbankan yang melimpah dan suku bunga yang rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari publikasi Uang Beredar BI Oktober 2021 disebutkan suku bunga kredit perbankan tercatat 9,3% turun 4 basis poin dibanding bulan sebelumnya.
"Suku bunga simpanan dan pinjaman pada Oktober 2021 menurun dibandingkan bulan sebelumnya," tulis laporan tersebut, dikutip Senin (29/11/2021).
Selain bunga kredit, suku bunga simpanan berjangka tercatat turun mulai dari tenor 1 bulan turun menjadi 3,16% dibanding bulan sebelumnya 3,27%.
Lalu untuk tenor 3 bulan menjadi 3,36% dibanding bulan sebelumnya 3,41%. Selanjutnya tenor 6 bulan tercatat 3,7% turun dibanding periode bulan sebelumnya 3,75%. Kemudian tenor 12 menjadi 4,07% dibandingkan periode bulan sebelumnya 4,28% dan terakhir tenor 24 bulan yang tercatat 4,82% turun dari level 5,16%.
Pada Oktober 2021 BI mencatat penyaluran kredit tercatat RP 5.652,1 triliun tumbuh 3% dibandingkan periode bulan sebelumnya 2,1%.
Peningkatan kredit ini terjadi pada debitur perorangan dan korporasi. Untuk kredit perorangan tumbuh 5,65% naik dibandingkan periode bulan sebelumnya 5,2%.
"Untuk kredit korporasi naik 1,1% meningkat dibanding periode September 2021 yang negatif 0,3%," tambahnya.
(kil/zlf)