Duh! Masyarakat RI yang Melek Keuangan Baru 38%, Apa Artinya?

Duh! Masyarakat RI yang Melek Keuangan Baru 38%, Apa Artinya?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Kamis, 16 Des 2021 12:10 WIB
woman hand showing envelope and Indonesia rupiah money
Foto: Getty Images/iStockphoto/melimey
Jakarta -

Tingkat literasi keuangan atau masyarakat yang melek keuangan di tahun 2019 baru sebesar 38,03%. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2016 sebanyak 29,7%.

Hal tersebut sebagaimana paparan yang disampaikan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso dalam Rapat Koordinasi Nasional Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD), Kamis (16/12/2021).

Wimboh mengatakan, pihaknya akan mendorong program-program yang lebih masif, sehingga masyarakat akan lebih paham.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Literasi keuangan kita ternyata tidak bisa kita genjot secara cepat, 38%, tidak apa-apa, ini akan kita lakukan program-program yang lebih masif sehingga masyarakat nanti bisa literate bisa lebih paham dan lebih tahu bagaimana memanfaatkan kehadiran sektor keuangan dan melindungi dirinya sendiri. Ini sangat penting," terangnya.

Sementara itu, masyarakat yang telah mengakses layanan keuangan atau inklusi keuangan mencapai 76,19%, lebih tinggi dibanding tahun 2016 sebesar 67,8%. Inklusi keuangan ditargetkan mencapai 90% di tahun 2024.

ADVERTISEMENT

"Tadi sudah disampaikan Pak Tirta salah satu indikasi bagaimana masyarakat bisa akses keuangan adalah inklusi keuangan, 76%. Target kita luar biasa akan menjadi 90% di 2024," katanya.

"Ini bukan tugas yang mudah meskipun ada teknologi yang kita gunakan," sambungnya.

Simak video 'Luhut Klaim Ekonomi RI 2022 Bisa Tumbuh 5%, Asal Covid Terkendali':

[Gambas:Video 20detik]



(acd/ara)

Hide Ads