China meminta bank sentral di negara barat untuk tidak mengerek suku bunga terburu-buru demi melawan inflasi.
Presiden China Xi Jinping meminta negara-negara yang menjadi pusat ekonomi dunia agar menempuh kebijakan lain untuk memacu perekonomian.
Dikutip dari CNN Xi Jinping menyebutkan saat ini rantai pasok global memang sedang terganggu dan menyebabkan harga komoditas naik. Ditambah lagi dengan pasokan energi yang semakin ketat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Risiko ini menambah ketidakpastian untuk pemulihan ekonomi," kata Xi di World Economic Forum yang digelar secara online, dikutip Rabu (19/1/2022).
Xi menyebutkan, kenaikan suku bunga dilakukan secara terburu-buru bisa mengancam stabilitas keuangan global.
"Akan ada dampak negatif, negara-negara berkembang akan menanggung beban berat," jelas dia.
Memang banyak pemangku kebijakan global saat ini berupaya untuk memerangi tekanan inflasi dan banyak negara yang berencana untuk mengakhiri stimulus yang mereka berikan.
Bulan lalu, bank sentral AS, The Federal Reserve memberikan sinyal untuk menaikkan suku bunga hingga tiga kali pada tahun ini.
Bank sentral Eropa juga telah mengumumkan untuk mengakhiri kebijakan pembelian obligasi pada Maret mendatang.
Sementara itu Bank of England juga telah mengerek suku bunga acuan dan menjadi bank sentral pertama yang meningkatkan suku bunga selama pandemi terjadi.
Bank sentral di Eropa Timur dan Amerika latin juga telah menaikkan suku bunga demi menekan inflasi.
Namun China mengambil langkah berbeda ketika ekonominya melambat dan harus mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi serta diimbangi dengan kebijakan zero COVID.
Lanjutkan membaca -->
Simak Video "Video Trump Bilang Sudah Punya Pembeli TikTok, Siapa?"
[Gambas:Video 20detik]