Lewat Taksonomi Hijau, Jokowi Ingin Pengembangan Sumber Ekonomi Baru

Lewat Taksonomi Hijau, Jokowi Ingin Pengembangan Sumber Ekonomi Baru

Inkana Izatifiqa R Putri - detikFinance
Kamis, 27 Jan 2022 21:53 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong sektor jasa keuangan untuk terus bersinergi dengan sektor riil dalam memulihkan perekonomian nasional. Sebab menurutnya, sektor jasa keuangan yang baik dapat berdampak terhadap keberlanjutan perekonomian nasional.

"Saya mengapresiasi jajaran OJK yang dapat berkoordinasi dengan baik satu sama lain. Antara sektor jasa keuangan dan sektor riil harus saling mendukung dan menguatkan, karena tanpa sektor jasa keuangan yang baik, perekonomian nasional tidak akan baik dan berkelanjutan," kata Jokowi dalam keterangan tertulis, Kamis (27/1/2022).

Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2022, yang digelar hybrid, Kamis (20/1).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di samping itu, Jokowi meminta agar momentum pemulihan ekonomi dapat diperkuat dengan peningkatan pembiayaan di sektor UMKM. Terlebih sektor UMKM memberikan kontribusi besar dalam perekonomian masyarakat.

"Target kita di 2024 (porsi kredit UMKM) bisa mencapai 30 persen dan untuk mencapai disitu diperlukan strategi terobosan dan aksi-aksi serius, konsisten dan berkelanjutan," paparnya.

ADVERTISEMENT

Jokowi berharap dengan adanya dukungan sektor jasa keuangan ke pembiayaan, keluhan soal akses kredit ke UMKM atau sektor ke informal dapat berkurang.

"Ini harus terus kita permudah dan percepat sehingga memberikan peluang yang besar bagi generasi muda untuk memulai usaha dan UMKM untuk berkembang. UMKM bisa jadi komponen penting untuk memulihkan perekonomian," katanya.

Di kesempatan tersebut, Jokowi juga menekankan soal pentingnya kebijakan untuk mengembangkan sumber ekonomi baru. Hal ini guna menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional yang juga berkaitan dengan lingkungan hidup.

Guna mendukung hal ini, Jokowi meluncurkan Taksonomi Hijau Indonesia yang diprakarsai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Adapun peluncuran ini merupakan bentuk dukungan terhadap pemerintah sekaligus upaya OJK terhadap pengembangan ekonomi hijau sebagai sektor ekonomi baru.

"Taksonomi Hijau Indonesia telah mengkaji 2.733 klasifikasi sektor dan subsektor ekonomi dengan 919 di antaranya telah dikonfirmasi oleh kementerian terkait dan menjadikan Indonesia salah satu dari sedikit negara di dunia yang telah memiliki standar nasional terkait sektor ekonomi hijau, seperti Tiongkok, Uni Eropa, dan ASEAN," tulis keterangan resmi OJK.

Bersama delapan kementerian, OJK menyusun Taksonomi Hijau Indonesia berisi daftar klasifikasi aktivitas ekonomi, yang mendukung upaya perlindungan lingkungan hidup dan mitigasi, serta adaptasi perubahan iklim.

"Taksonomi Hijau Indonesia ini akan menjadi pedoman bagi penyusunan kebijakan (insentif dan disinsentif) dari berbagai kementerian dan lembaga termasuk OJK," tutupnya.




(ncm/ega)

Hide Ads