Jadi Bank Syariah Digital Pertama RI, Ini Bidikan Aladin

Jadi Bank Syariah Digital Pertama RI, Ini Bidikan Aladin

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 02 Feb 2022 12:22 WIB
Presdir Bank Aladin, Dyota Mahottama Marsudi
Foto: Danang Sugianto
Jakarta -

PT Bank Aladin Syariah Tbk merupakan salah satu pemain baru yang terjun di bank digital. Perusahaan ini juga menjadi bank syariah pertama yang hadir secara digital.

Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Dyota Mahottama Marsudi menjelaskan sepanjang 2021 perusahaan terus melakukan persiapan untuk meluncurkan layanan perbankan digitalnya. Kerja keras itu terbayar setelah bank yang dulunya bernama Bank Net Indonesia Syariah itu mendapatkan izin dari Bank Indonesia (BI).

"Untuk pengguna kita belum ada 2021, kita baru diizinkan launching oleh BI itu baru minggu terakhir Desember," tuturnya saat berbincang dengan detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bank Aladin Syariah juga pada Desember 2021 telah mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk meluncurkan kartu debit digital. Perusahaan juga telah bekerjasama dengan berbagai pihak seperti Alfamart, Halodoc, Facebook hingga Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

"Jadi akhir tahun ini tuh dikit banget kita yang libur gitu, kita kayak benar-benar kayak ngejar. Kayak oh kita, kita telepon teman-teman kita yang ada di bank lain, atau yang ada di agregator. Jadi di saat orang lain liburan, kami kerja. Sampai akhirnya bisa launch tahun ini," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Aplikasi Bank Aladin Syariah sendiri saat ini sudah tersedia di toko aplikasi seperti Google Play Store maupun Apple Store. Untuk pengguna sendiri Dyota mengaku sangat yakin bisa menggaet jutaan nasabah hingga akhir tahun nanti.

"(Target) tinggi banget, jutaan orang, kalau kalau angka persisnya aku enggak bisa ngomong. Kami yakin karena kita baru kita baru launch dua minggu setengah saja kita punya KYC unique individual account itu sudah 120 ribu. Ini bukan download, ini bukan wallet. Jadi pede banget dong jutaan di akhir tahun nanti," tuturnya.

Menurutnya pencapaian hingga 120 ribu akun dalam waktu 2 minggu merupakan hal yang luar biasa. Oleh karena itu dirinya sangat yakin bisa mencapai jutaan akun di akhir 2022.

"Berat enggak? Ya pasti berat. Kita harus terus bangun partnership. Kita harus terus bangun produk. Berat, berat enggak? Berat banget. Tapi harus PD dong. Kalau nggak PD gimana kita bisa achieve," tuturnya.

Simak juga Video: Anwar Abbas Khawatir Bank Syariah Indonesia Cuma Layani Perusahaan Besar

[Gambas:Video 20detik]



Selain itu, hal lain yang membuat dirinya yakin adalah Indonesia memiliki populasi penduduk dengan agama Islam terbesar di Indonesia. Namun kenyataannya masyarakat muslim RI yang menggunakan bank syariah hanya 6-7%.

"Jadi 6-7% orang itu sebenarnya dari segi metrik yang investor lihat itu bagus. Jadi bukannya mereka (bank syariah) nggak sehat, ya mungkin ada beberapa yang nggak sehat. Tapi kebanyakan oke kok," tuturnya.

Menurutnya jangkauan bank syariah di Indonesia dengan bank konvensional karena kebanyakan masih berada di bawah bank konvensional. Sehingga banyak masyarakat yang masih lebih memilih sang induk bank karena dianggap pelayanannya lebih baik.

"Jadi sebenarnya isunya adalah pertama financial capitalnya nggak ada. Tidak di-support oleh uang. Artinya kita untuk membangun bisnis butuh investment kan? Nah itu dukungannya kurang. Yang kedua, lebih ke arah orang, nah orang-orang itu karena unit bisnis ya, kan kasarnya di bawah dari banknya gitu, jadi orang pilih yang paling bagus, ya otomatis ke atasnya gitu kan, ke bank konvensionalnya, bukan ke unit banknya," terangnya.

Satu hal juga yang membuatnya terpacu adalah banyak dari masyarakat muslim di Indonesia patuh terhadap hal lain yang dianjurkan agama. Seperti makan makanan halal, kosmetik hingga pakaian.

"Tapi kalau misalnya financial services kenapa kok nggak comply semua ya. Nah itu, kita servisnya kurang bagus. Oke gimana caranya kita bisa ngasih servis lebih bagus," tuturnya.

Terkait pelayanan, Bank Aladin Syariah masih menganggap penting cabang fisik perbankan. Namun sebagai bank digital tentu pembukaan cabang tidak dilakukan. Perusahaan memilih untuk bekerjasama dengan Alfamart yang merupakan perusahaan ritel dengan jaringan sangat banyak.


Hide Ads