IndoSterling Dapat Suntikan Jumbo Rp 600 Miliar

IndoSterling Dapat Suntikan Jumbo Rp 600 Miliar

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 11 Feb 2022 13:14 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

IndoSterling Group melalui PT IndoSterling Sarana Investa (ISI) selaku pemegang saham pengendali PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), mendapat suntikan dana sebesar Rp 600 miliar. Dana ini didapat setelah dijalin kesepakatan dengan LDA Capital untuk periode waktu selama 3 tahun.

Direktur Utama PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH), Billy Andrian, menyambut positif kucuran investasi dalam bentuk kerjasama ini. Ia juga optimistis TECH akan mampu bertransformasi menjadi Big Data Enabler terkemuka di Indonesia.

"Inovasi kami hadir sebagi solusi teknologi dan digital dengan tingkat inovasi yang tinggi untuk beragam sektor industri, dan akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan produktifitas, efisiensi dan profitabilitas pada beragam industri yang kita dukung," katanya di Jakarta, ditulis Jumat (11/2/2022).

Billy melihat kesepakatan ini menjadi financial booster untuk IndoSterling Group yang bisa secara langsung maupun tidak langsung mendukung kebutuhan investasi dan modal kerja pada anak-anak usaha, khususnya di PT IndoSterling Technomedia Tbk (TECH).

"TECH sebagai perusahaan teknologi informasi yang fokus menjadi penyedia platform dan layanan Business-To-Business (B2B) pada berbagai lini industri yang berbeda, mulai dari sektor consumer, F&B, property, finansial dan pasar modal, digital publishing hingga sektor pendidikan. Dukungan dana ini menjadi sangat strategis," ujarnya.

Untuk sektor pendidikan, TECH melalui anak usaha PT Technomedia Interkom Cemerlang adalah pemilik EDUFECTA Learning Management System (LMS) yang telah diimplementasikan di lebih dari 50 perguruan tinggi di Indonesia. Pencapaian ini menjadikan EDUFECTA sebagai salah satu LMS terbesar untuk sektor Pendidikan formal di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan LDA Capital merupakan group investor multinasional, dengan keahlian menangani transaksi dan investasi lintas negara. LDA Capital telah berkiprah selama lebih dari 20 tahun, terlibat dalam investasi pada lebih dari 32 jenis industri, di lebih dari 42 negara. Nilai transaksi agregat yang sudah dicapai LDA Capital kini melebihi 10 Milyar USD.

Belum lama ini, LDA Capital berinvestasi pada Brainchip Holdings Ltd, sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan Artificial Intelligence chip yang tercatat di Bursa Efek Australia (ASX). Selama tahun 2021, harga saham Brainchip mengalami peningkatan harga sebesar 58,14% dengan ditutup di harga 0,68 AUD, dengan kapitalisasi pasar senilai 1.154 milyar AUD.

"Kami confident bahwa kesepakatan antara IndoSterling Group dengan LDA Capital akan menjadi booster bagi TECH dalam merealisasikan transformasi kita sebagai Big Data Enabler di Indonesia," kata Billy.


Hide Ads