"85% dari laba tadi atau tepatnya Rp 26,4 triliun ditetapkan sebagai dividen tunai yang akan dibagikan kepada pemegang saham," kata Direktur Utama BRI Sunarso dalam konferensi pers, Selasa (1/3/2022).
Angka tersebut meningkat 76,17% dibanding 2020 sebesar Rp 98,90 per lembar saham. Kemudian 15% dari laba atau Rp 4,66 triliun akan digunakan sebagai saldo laba di tahan.
Untuk dividen bagian Negara Republik Indonesia atas kepemilikan sekurang-kurangnya 53,19% saham atau sekurang-kurangnya sebesar Rp 14,04 triliun akan disetorkan BRI kepada Rekening Kas Umum Negara.
"Dan untuk dividen bagian Negara Republik Indonesia atas kepemilikan saham oleh pemerintah sebesar 53,19%, saham BRI kan 53,19% dimiliki oleh pemerintah, maka proporsional dengan kepemilikan saham itu dividen yang akan kita bayarkan pemegang saham negara sebesar Rp 14,045 triliun," terangnya.
Baca juga: Cetak Rekor! Harga Saham BRI Tembus Rp 4.850 |
Sunarso menjelaskan, pemberian Dividend Payout Ratio sebesar 85% tersebut dengan mempertimbangkan struktur modal yang kuat dan likuiditas yang optimal.
"Sehingga meskipun laba sebesar 85% dibagikan dalam bentuk dividen tidak akan mengurangi kemampuan BRI untuk tumbuh di tahun-tahun, terutama tahun ini dan tahun depan," katanya. (acd/ara)