Janji Fauzi Ichsan Jika Jadi Wakil Ketua OJK: Bereskan Jiwasraya-Asabri

Janji Fauzi Ichsan Jika Jadi Wakil Ketua OJK: Bereskan Jiwasraya-Asabri

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 06 Apr 2022 16:10 WIB
Fauzi Ichsan yang  saat ini dia menjabat sebagai Managing Director di Standard Chartered Bank juga diminta menjadi anggota tim pakar seleksi menteri dari detikcom.
Fauzi Ichsan/Foto: Dikhy Sasra
Jakarta -

Komisi XI DPR RI hari ini menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test untuk delapan orang calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satunya adalah Mohamad Fauzi Maulana Ichsan yang menjadi calon Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK.

Fauzi Ichsan menyampaikan jika saat ini kondisi asuransi di Indonesia masih banyak masalah dan korban, misalnya Jiwasraya dan Asabri. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelesaian masalah untuk mewujudkan visi misi yang realistis.

"Masalah di depan mata saja belum selesai. Jika tidak menyelesaikan masalah itu biaya resolusinya juga akan membesar," kata dia di Komisi XI DPR RI, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Fauzi mencontohkan seperti Jiwasraya yang sudah mengalami defisit likuiditas sejak 2006. Karena saat itu didiamkan jadi biaya resolusinya besar jadi harus diselesaikan.

Dia menceritakan pengalaman selama lima tahun menjadi Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah menutp 39 bank yang terkait fraud.

ADVERTISEMENT

Menurut dia, kewenangan dan penyelesaian kasus ini harus ditempuh OJK agar meningkatkan kredibilitas, marwah dan regulator serta otoritas.

Fauzi Ichsan sebut OJK butuh transformasi. Cek halaman berikutnya.

Transformasi OJK

Fauzi juga menyampaikan jika OJK butuh transformasi. Apalagi secara finansial Indonesia cukup tertinggal dibanding G20.

"Dibanding China dan negara lainnya peran perbankan cukup tertinggal, asuransi juga kecil tidak seperti perbankan. Asuransi belum pernah transformasi total, aset hanya 9% dan rendah dibanding negara-negara lain," imbuh dia.

Apalagi saat ini banyak penduduk dan UMKM yang belum bankable, banyaknya masyarakat di luar negeri membuat perbankan belum besar.

Tantangan untuk perbankan adalah butuh merger, akuisisi karena banyak dan hanya terkonsentrasi di bank besar. Biaya penggalangan dana bank tinggi, bunga tinggi hingga NPL besar.

"Transformasi OJK adalah aspirasi, perlu dirancang arsitektur perbankan, jumlah bank, pergerakan bank, akuisisi, kebijakan bank digital," jelas dia.


Hide Ads