Komisi XI DPR RI hari ini menggelar uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test untuk delapan orang calon Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Salah satunya adalah Mohamad Fauzi Maulana Ichsan yang menjadi calon Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK.
Fauzi Ichsan menyampaikan jika saat ini kondisi asuransi di Indonesia masih banyak masalah dan korban, misalnya Jiwasraya dan Asabri. Oleh karena itu, dibutuhkan penyelesaian masalah untuk mewujudkan visi misi yang realistis.
"Masalah di depan mata saja belum selesai. Jika tidak menyelesaikan masalah itu biaya resolusinya juga akan membesar," kata dia di Komisi XI DPR RI, Jakarta Selatan, Rabu (6/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Fauzi mencontohkan seperti Jiwasraya yang sudah mengalami defisit likuiditas sejak 2006. Karena saat itu didiamkan jadi biaya resolusinya besar jadi harus diselesaikan.
Dia menceritakan pengalaman selama lima tahun menjadi Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) sudah menutp 39 bank yang terkait fraud.
Menurut dia, kewenangan dan penyelesaian kasus ini harus ditempuh OJK agar meningkatkan kredibilitas, marwah dan regulator serta otoritas.
Fauzi Ichsan sebut OJK butuh transformasi. Cek halaman berikutnya.