PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha (WanaArthaLife) akan mendapatkan investor dari luar negeri untuk mendukung pemenuhan kewajiban terhadap hak-hak pemegang polis. Setidaknya ada beberapa investor yang melakukan penjajakan.
Perusahaan asuransi tersebut memang terkendala dalam membayarkan kewajiban kepada pemegang polis karena kondisi keuangan perusahaan.
"Pemegang saham itu juga telah melakukan negosiasi ya melalui kami, dalam hal ini juga saya terlibat langsung dalam proses dengan calon-calon investor," kata konsultasi penyehatan WanaArthaLife, Kukuh K Hadiwidjojo dari HWMA Law Firm, dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (22/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pihaknya sangat berharap agar calon investor bisa segera mencapai titik temu yang diperlukan. Dengan begitu, dalam waktu dekat perusahaan akan menjadi perusahaan yang sehat kembali dan bisa memberikan pelayanan yang baik kepada seluruh pemegang polis dan para pemangku kepentingan.
Memang terdapat persoalan dalam melakukan pembahasan bersama investor, salah satunya terkait aset perusahaan yang masih disita oleh negara. Perusahaan sedang mengupayakan agar aset yang disita dapat dikembalikan.
"Istilahnya ya apabila (aset yang disita) tidak balik ke WanaArtha, itu apa yang harus dilakukan? Nah itu satu," sebutnya.
Persoalan kedua terkait dengan perhitungan kewajiban kepada para pemegang polis. Kata dia angkanya sudah ditentukan bersama calon investor. Tinggal bagaimana merestrukturisasinya.
Kukuh menerangkan restrukturisasi ini bukan hal yang mudah karena ada puluhan ribu nasabah di WanaArtha. Hal itu tentunya akan memunculkan banyak persoalan atau kendala.
"Tetapi investor sudah mau menerima dalam arti kata tinggal bagaimana mekanismenya ke depan. Nah ini yang sedang kita bicarakan. Kita sungguh berharap semoga dalam waktu dekat ini sudah mencapai satu titik temu yang bagus dan sudah mulai bisa dilakukan, mulai start ya," ujarnya.
Lantaran terkendala pandemi virus Corona (COVID-19), komunikasi antara WanaArtha dan pihak investor hanya dilakukan melalui saluran elektronik.
"Saya sungguh berharap kalau ini semua juga sudah selesai atau katakanlah endemi, pandeminya sudah dinyatakan selesai, bisa bertemu secara langsung supaya negosiasinya juga lebih efektif. Namun demikian ini sudah mencapai satu progress yang sangat signifikan, sudah menandatangani ROI, sudah tandatangan non-disclosure segala, jadi sudah sangat advance lah yang kita lakukan," jelasnya.
Pihaknya menargetkan akan memperoleh titik terang dengan investor pada Juli mendatang.
"Tetapi due diligence bisa kita harapkan sudah mulai di bulan Mei, sehingga kalau Mei-Juni ada hasil, Juli mungkin sudah bisa. Tapi ini harapan kita ya. Kita tetap terus bekerja," tambahnya.
(toy/das)