Nasabah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BNI (kode saham: BBNI) sekaligus perwakilan Golden Nest Corporation Amerika Serikat, Jemmy Pranyoto mengungkap kesannya belasan tahun menjadi nasabah BNI. Ia memanfaatkan fasilitas kredit BNI untuk modal kerja.
Pria yang telah lebih dari 10 tahun menjadi nasabah BNI ini mengatakan BNI memiliki fleksibilitas yang tak tertandingi dalam mendukung UMKM di luar negeri untuk tumbuh.
"BNI secara keseluruhan memberikan perhatian, pendidikan, pengarahan. Secara keseluruhan mereka kompak membantu kami para UMKM untuk bisa berkembang ke arah yang lebih tinggi," kata Jemmy dalam keterangan tertulis, Kamis (5/5/2022).
Jemmy bercerita saat pertama kali bekerja sama dengan BNI, perusahaannya masih 100 persen importir dan distributor. Baru 10 tahun belakangan ini, Golden Nest Corporation mulai ekspansi bergerak ke pabrik makanan.
Ia mengaku sulit melupakan keluwesan BNI dalam membantu nasabah UMKM, terlebih dirinya sudah belasan tahun bekerja sama dengan BNI. Menurutnya, meski di atas kertas kerja sama dengan BNI hanya sebatas pembiayaan untuk modal kerja. Dirinya justru mendapatkan lebih dari sekadar pinjaman.
Jemmy mengatakan BNI memberikan 'paket full' untuk mendukung UMKM di luar negeri agar naik kelas. Tak hanya menyalurkan pembiayaan, lanjut Jemmy, BNI juga memberikan masukan, saran, hingga bimbingan sehingga UMKM di luar negeri, dalam hal ini Amerika Serikat, dapat terus berkembang.
Meski hanya berfokus dalam menyalurkan modal kerja, Jemmy menilai BNI sangat serius dalam melayani dan mendorong nasabahnya, khususnya UMKM, untuk menjadi lebih baik.
"Saya melihat BNI benar-benar sangat memperhatikan mereka. Selama 10 tahun saya dengan BNI hampir setiap pergantian general manager saya mendapat kunjungan kerja ke pabrik saya, dan kemudian kita melakukan diskusi. Hal seperti itu yang walaupun secara tertulis hanya modal kerja, tetapi sebenarnya BNI memberikan perhatian, pendidikan, dan pengarahan," ungkapnya.
Sementara itu, Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat Rosan Roeslani mengatakan perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat saat ini sudah sangat signifikan. Jumlahnya naik 36% mencapai US$ 37 miliar dengan surplus mencapai US$ 14,1 miliar pada tahun lalu.
Ia menambahkan ada 200.000 lebih diaspora Indonesia yang tersebar di seluruh negara bagian di Amerika. Menurutnya, kebutuhan produk perbankan diaspora ini sangat beragam sehingga diperlukan produk dan program yang inovatif.
Rosan pun menilai pertumbuhan kinerja perdagangan tersebut merupakan hasil dukungan komprehensif dari BNI. Terlebih BNI cabang 'New York' mampu memiliki kemampuan untuk merangkul 200.000 orang diaspora Indonesia di Amerika dengan membentuk ekosistem ekonomi.
"Bahkan BNI mampu memberikan sebuah perhatian dan bimbingan yang holistik kepada para diaspora 'Indonesia di Amerika' sehingga membantu pengembangan bisnis diaspora lebih berkelanjutan," tutur Rosan.
General Manager BNI New York Aidil Azhar menegaskan pihaknya selalu siap untuk membantu diaspora Indonesia di Amerika Serikat untuk tumbuh. Aidil mengungkap selain menyediakan pembiayaan, BNI New York juga memiliki produk perdagangan keuangan (trade finance) yang mampu membantu kelancaran ekspor impor produk Indonesia dan Amerika Serikat.
"Di luar itu, kami juga membantu membuka rekening rupiah di Indonesia tanpa perlu harus datang ke Indonesia untuk memfasilitasi pelaku usaha di Amerika yang memiliki hubungan bisnis secara erat di Indonesia," pungkasnya.
Simak Video "UMKM Jawa Barat mendunia bersama BNI Xpora"
(fhs/hns)