Kebijakan fiskal merupakan kebijakan ekonomi yang dilakukan pemerintah dalam pengelolaan keuangan negara.
Pengertian kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang merujuk pada pengeluaran dan pendapatan, berupa pajak. Demikian dikutip dari e-modul Ekonomi Kemdikbud Kelas XI oleh Basuki, S.Pd., M.M.
Kebijakan fiskal terbatas pada sumber-sumber penerimaan dan alokasi pengeluaran negara, yang tercantum dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Kebijakan fiskal bertujuan membuat kondisi perekonomian negara menjadi lebih baik.
Bagi negara maju, peranan kebijakan fiskal pemerintah akan semakin besar dalam mekanisme pembentukan tingkat pendapatan nasional. Sedangkan, pada negara berkembang fungsi kebijakan fiskal lebih mengarah pada upaya untuk meningkatkan investasi melalui capital formation.
Contoh kebijakan fiskal di Indonesia adalah adanya Eceran Tertinggi (HET) atau subsidi seperti BBM atau minyak goreng.
Tujuan Kebijakan Fiskal
Tujuan kebijakan fiskal adalah:
Memperbaiki Keadaan Perekonomian
Dilakukan dengan mengatur tingkat konsumsi pemerintah, jumlah transfer pemerintah, dan jumlah pajak yang diterima. Sehingga, hal itu bisa mempengaruhi tingkat pendapatan nasional.
Meningkatkan Kesempatan Kerja
Menggerakkan pos penerimaan dan pengeluaran dalam APBN adalah untuk meningkatkan laju investasi, untuk meningkatkan output nasional.
Menjaga Kestabilan Harga-harga Secara Umum
Kebijakan fiskal dengan menetapkan pajak langsung progresif dan pajak komoditas, harapannya adalah agar dapat menjaga stabilitas harga. Selain itu, hal ini juga menekan laju inflasi.
Meningkatkan Distribusi Pendapatan Nasional
Implementasi dari kebijakan ini adalah untuk meningkatkan pendapatan nyata masyarakat, yang bisa tercipta apabila investasi dari pemerintah dalam pembangunan dapat dilakukan secara merata dan berimbang pada berbagai sektor dan seluruh wilayah negara.
Jenis Kebijakan Fiskal
Jenis-jenis kebijakan fiskal atau anggaran adalah sebagai berikut:
Anggaran Berimbang
Anggaran berimbang disusun dengan jumlah total pendapatan, sama dengan jumlah pengeluaran total. Sehingga akan tercipta stabilitas ekonomi yang terjaga.
Anggaran Dinamis
Anggaran dinamis memiliki ciri yang selalu meningkat dibanding dengan tahun anggaran sebelumnya. Jenis kebijakan ini akan berusaha meningkatkan pendapatan dengan melakukan penghematan pada sisi pengeluaran.
Anggaran Defisit
Anggaran defisit adalah anggaran disusun dengan jumlah pengeluaran lebih besar dibanding dengan pendapatan negara. Hal ini umumnya diatasi dengan menciptakan uang baru, melakukan pinjaman dalam maupun luar negeri.
Anggaran Surplus
Anggaran surplus dilakukan pemerintah untuk menekan laju inflasi di masyarakat. Cirinya yaitu jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah pengeluaran total pemerintah.
Instrumen Kebijakan Fiskal
Apa saja yang termasuk kebijakan moneter? instrumen kebijakan fiskal yang diterapkan pemerintah adalah:
Sistem Perpajakan
Menaikkan tarif pajak artinya pemerintah bermaksud memperkuat kas, yang bisa memperbesar pengeluaran yang bersifat umum. Sebaliknya, pemerintah juga bisa mengurangi tarif pajak, untuk memberi kesempatan perusahaan berinvestasi sekaligus meningkatkan konsumsi.
Politik Anggaran
Pemerintah bisa menjalankan politik anggaran dengan anggaran berimbang maupun anggaran tidak berimbang. Jika pemerintah menempuh anggaran berimbang, sisi pengeluaran dalam APBN direncanakan sama dengan sisi penerimaan, begitupun sebaliknya.
Pinjaman Pemerintah
Kebijakan ini bertujuan untuk membiayai pengeluaran pemerintah, sekaligus untuk menekan laju inflasi di masyarakat.
Perbedaan Kebijakan Fiskal dan Moneter
Kebijakan fiskal adalah kebijakan pemerintah yang merujuk pada pengeluaran dan pendapatan, berupa pajak. Sedangkan, kebijakan moneter adalah kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar.
Demikian penjelasan pengertian kebijakan fiskal. Detikers, tahu kan sekarang tujuan kebijakan fiskal apa saja?
(fdl/fdl)