Gagal Bayar AJB Bumiputera Tak Kunjung Usai, Nasabah Mau Demo 3 Hari

ADVERTISEMENT

Gagal Bayar AJB Bumiputera Tak Kunjung Usai, Nasabah Mau Demo 3 Hari

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 17 Mei 2022 07:15 WIB
Seratusan nasabah asuransi Bumiputera melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Pusat asuransi Bumiputera, Jakarta, Kamis (3/12/2020). Mereka menuntut pembayaran klaim yang tak kunjung dicairkan oleh perusahaan. Bumiputera diketahui memiliki tunggakan klaim senilai Rp 5,3 triliun saat memasuki 2020. Jumlah tersebut diperkirakan akan menggelembung hingga Rp 9,6 triliun pada akhir tahun ini.
Nasabah Demo Kantor Bumiputera/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

Korban Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 akan menggelar aksi damai tiga hari berturut-turut. Koordinator korban, Fien Mangiri mengungkapkan rencananya aksi ini digelar pada 23-25 Mei 2022 di tiga lokasi berbeda.

Fien menjelaskan aksi ini digelar oleh nasabah korban gagal bayar AJB Bumiputera yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di Jakarta, aksi damai ini akan dilakukan di Gedung DPR, hari kedua di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan hari ketiga di kawasan Silang Monas Jakarta yang menghadap ke Istana Negara.

Fien menyebutkan aksi ini digelar karena penyelesaian kasus semakin jauh dari harapan. Selanjutnya aksi kali ini merupakan rangkaian dari aksi-aksi damai yang dilakukan sebelumnya sejak 2020.

Dia mengungkapkan aksi ini menjadi gambaran puncak kekesalan dan keputusasaan para korban dan sekaligus meminta perhatian pemerintah untuk membantu penyelesaian kasus ini secara tuntas dan pasti.

"Kami akan menyampaikan beberapa tuntutan sebagai warga negara dan rakyat Indonesia yang menjadi korban asuransi Bumiputera. Kepada DPR RI, kami meminta para wakil rakyat ini membantu dan mengawasi kepastian penyelesaian kasus gagal bayar ini, sekaligus mendesak Dewan Komisioner OJK yang baru segera memprioritaskan penyelesaian kasus AJB Bumiputera 1912, dalam tempo secepat-cepatnya," ujar Fien dalam siaran pers, Senin (16/5/2022).

Presiden Joko Widodo (Jokowi) diminta turun tangan. Cek halaman berikutnya.

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT