Tahukah kamu, suku bunga simpanan berjangka atau deposito saat ini terus mengalami penurunan. Jumlahnya makin kecil dan menciut sejalan dengan melimpahnya likuiditas di perbankan dan rendahnya bunga acuan Bank Indonesia (BI).
Berikut hitung-hitungan menaruh uang di deposito dan obligasi ritel dengan tingkat bunga masing-masing 2% dan 5,5% per tahun.
Deposito
Dikutip dari laman resmi cimbniaga.co.id sebelum menghitung bunga deposito, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu suku bunga yang ditetapkan oleh bank pilihan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
detikcom menggunakan simulasi menyetorkan deposito sebesar Rp 10 juta dengan jangka waktu 6 bulan. Bunga yang digunakan rata-rata 2% dan potongan pajak yang harus ditanggung sebesar 20%.
SBR011
Kemudian ada obligasi ritel dengan contoh SBR011. Untuk surat berharga ritel ini memberikan kupon sebesar 5,5% per tahun. Nah kupon ini dibayarkan secara bulanan.
Pemerintah menetapkan kupon floating with floor. Jadi bunga bisa naik jika bunga acuan meningkat lalu bisa turun dari batas minimal 5,5%. Pajak yang berlaku adalah 10% dan harus ditanggung oleh pemilik dana.
Perbandingan Imbal Hasil Deposito dan Obligasi Ritel:
Deposito | SBR011 | |
Jumlah Uang | Rp 10.000.000 | Rp 10.000.000 |
Kupon/bunga | 2% | 5,5% |
Pajak | 20% | 10% |
Untung per tahun | Rp 200.000 | Rp 550.000 |
Untung per bulan | Rp 16.666 | Rp 45.833 |
Untung setelah pajak per tahun | Rp 160.000 | Rp 495.000 |
Untung setelah pajak per bulan | Rp 13.333 | Rp 41.250 |
Total | Rp 10.160.000 | Rp 10.495.000 |