Obligasi
Jika memang ingin menyimpan uang dan mendapatkan imbal hasil menarik, bisa melirik obligasi ritel atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN/Sukuk Negara). Imbal hasil obligasi ritel, contohnya ORI021 4,9% per tahun.
Lalu untuk SBR011 di kisaran 5,5% pada periode pertama. Kemudian ada penyesuaian pada akhir tahun menjadi 6,5%. "Ini karena tingkat keamanan investasi yang sedikit risiko, tapi imbal hasilnya lebih menarik dari deposito," ujar dia.
Reksa Dana
Setelah itu, jika sudah berani dan ingin mencoba peruntungan imbal hasil yang lebih baik bisa mulai masuk ke reksa dana tapi bisa jenis pasar uang atau pendapatan tetap, jangan langsung kategori saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selanjutnya, bisa naik level ke reksa dana pasar saham atau langsung terjun ke saham. "Pokoknya, sebelum investasi itu harus paham dulu risikonya, jangan sampai bunga tinggi tapi risiko juga tinggi membuat kita tidak enak makan," jelas dia.
Andy mengungkapkan, ada juga jenis tabungan yang bisa memberi keuntungan seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang imbal hasilnya juga menarik. Memang DPLK ini memiliki jangka waktu tertentu untuk penyimpanannya, sehingga uang tak bisa ditarik kapan saja dan harus menunggu waktu selesai.
SBR011
Selain deposito dan reksa dana ada obligasi ritel dengan contoh SBR011. Untuk surat berharga ritel ini memberikan kupon sebesar 5,5% per tahun. Nah kupon ini dibayarkan secara bulanan.
Pemerintah menetapkan kupon floating with floor. Jadi bunga bisa naik jika bunga acuan meningkat lalu bisa turun dari batas minimal 5,5%. Pajak yang berlaku adalah 10% dan harus ditanggung oleh pemilik dana.
(kil/ara)