Bos Citi Bank Sebut Transfer Duit di AS Kalah Gercep dari RI

Bos Citi Bank Sebut Transfer Duit di AS Kalah Gercep dari RI

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 13 Jul 2022 12:14 WIB
CEO Citi Indonesia Batara Sianturi (tengah), Chief Financial Officer Citi Indonesia Warren Huang, Country Treasurer and Local Markets Treasury Head Citi Indonesia Suryadi Ong berbincang saat pemaparan kinerja Citi Indonesia di Jakarta, Senin (26/3/2018). Citibank Indonesia menutup tahun 2017 mencatat laba bersih sebesar Rp 2,51 triliun, meningkat 10% dari tahun sebelumnya, yang berasal dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih sebesar 5,1% menjadi Rp 4,33 triliun.
Foto: dok. Citi Indonesia
Jakarta -

Transfer atau kegiatan mengirimkan dana antar rekening bank kini sudah menjadi aktivitas sehari-hari masyarakat Indonesia.

Paling banyak saat ini orang menggunakan layanan e channel perbankan mulai dari transfer melalui mesin ATM, mobile banking sampai internet banking.

Tapi tahukah kamu, transfer di Indonesia sangat cepat dibandingkan dengan negara lain seperti Amerika Serikat (AS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Perhimpunan Bank-bank Internasional (Perbina) sekaligus CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengungkapkan, di Indonesia transfer hanya butuh waktu hitungan detik.

"Di Indonesia transfer itu sangat cepat, 24/7 fantastis. Sangat cepat, saya coba di AS, transfer dari Citibank ke JP Morgan butuh waktu 1 jam. Di sini cepat," kata dia dalam acara Fekdi, Rabu (13/7/2022).

ADVERTISEMENT

Batara menjelaskan apalagi dengan adanya BI FAST, transfer antar bank menjadi lebih murah dan cepat. Tadinya dengan jaringan switching swasta transfer biayanya di kisaran Rp 6.500, kini biaya transfer hanya Rp 2.500 per transaksi.

"Di Indonesia lebih baik, lebih cepat dan lebih murah. Apalagi di sini kita tidak butuh bilyet giro sampai lembaran cek," ujar Batara.

Sebelumnya diberitakan BI FAST ini adalah fast payment yang merupakan modernisasi sistem kliring nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang menyediakan settlement secara realtime.

Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital (EKD) nasional.

Implementasi BI-FAST merupakan salah satu upaya Bank Indonesia untuk terus mendorong akselerasi digitalisasi ekonomi dan keuangan nasional melalui infrastruktur fast payment yang akan menjadi game changer untuk mengantisipasi perkembangan transaksi digital ke depan termasuk dalam memfasilitasi transaksi cross border.




(kil/zlf)

Hide Ads