China sedang memberlakukan kebijakan nol-COVID. Namun kondisi ini justru membuat masyarakat sengsara.
Hal ini karena banyaknya angka pengangguran dan penghasilan yang tidak setinggi biasanya.
Bahkan, menabung kini disebut menjadi pilihan yang berisiko. Salah satu warga China menyebut jika dia menabung khawatir uangnya akah hilang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari CNN disebutkan seorang pria bernama Brian telah bekerja selama 18 tahun, dia kehilangan depositonya.
Pekan lalu sekitar 1.000 orang melakukan demonstrasi di Kota Zhengzhou. Hal ini karena mereka yang juga nasabah Bank Rakyat China protes karena pembekuan deposito.
Mereka meminta bank di Henan untuk mengembalikan uang mereka. Memang ada sekitar 4 bank yang membekukan aset deposito nasabahnya hingga sekitar Rp 86,9 triliun.
Aksi unjuk rasa itu juga mendatangi kantor pemerintah daerah. Mereka meminta uang segera dikembalikan.
Para demonstran mengatakan, bank-bank telah membekukan simpanan mereka diduga karena peningkatan sistem internal mereka pada bulan April. Meski demikian, semenjak itu pihak bank tidak melakukan komunikasi lebih lanjut dengan nasabah.