Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dalam forum itu berpesan sektor perbankan harus bisa menghadapi tiga disrupsi, yakni pandemi COVID-19, global warming, dan digitalisasi. Ketiga hal tersebut tidak bisa dihindari tapi harus dihadapi oleh seluruh pelaku bisnis.
Ridwan Kamil mencontohkan disrupsi pandemi tidak akan hilang meskipun secara grafik angkanya naik turun. Oleh karena itu setiap lapisan masyarakat harus bisa hidup berdampingan dengan kondisi tersebut. Ada pula disrupsi global warming di mana sektor perbankan bisa masuk ke berbagai bisnis yang mengangkat green energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemudian ada disrupsi digital. Saat ini di Jabar ada 5.000 desa yang diharapkan bisa dikembangkan program petani milenial. Nanti, bank bjb bisa hadir di sana, misalnya menggarap transaksinya," jelasnya.
Hal senada diungkapkan oleh ekonom Sri Adiningsih yang mengatakan pemulihan ekonomi Indonesia masih dihantui dengan ketidakpastian global yang disebabkan oleh sejumlah faktor seperti geopolitik, pandemi, krisis energi dan pangan, stagflasi, disrupsi teknologi, dan instabilitas ekonomi makro meningkat (inflasi dan kurs).
Di sisi lain kemampuan pemerintah menjaga juga terbatas, dampak pandemi pada bisnis yang belum selesai. Pertumbuhan ekonomi akan mengalami tekanan serta cenderung berat menjaga pertumbuhan tidak turun (5,2%) di 2022 dan tetap berat pada tahun 2023 dengan optimisme 4-5%.
"Namun, dunia usaha pada sektor Pertanian, Pertambangan, kebutuhan sehari-hari, kesehatan dan 'digital' masih akan berkembang. Di sisi lain, perbankan akan mengalami tekanan berat karena persaingan semakin besar, sehingga mesti prudent dan mengikuti perkembangan," kata Sri.
Sementara itu, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Bara Indarto Budiwitono mengapresiasi sejumlah pencapaian yang pernah diraih oleh bank bjb.
"Saat pandemi, bank bjb mampu mengukir laba yang luar biasa. Kami mengucapkan selamat atas pencapaian ini. Kinerja keuangan Jawa Barat salah satunya ditopang oleh bank bjb. Sekali lagi terima kasih, " katanya.
Hadir dalam acara tersebut Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Phinera Wijaya, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jawa Barat Indarto Budiwitono, Ekonom Sri Adiningsih, Praktisi IT Otto Toto Sugiri, dan Komisaris Utama Independen bank bjb Farid Rahman beserta jajaran.
(ncm/ega)