Akal Bulus Nasabah Curang Hindari Penagih Pinjol

Liputan Khusus

Akal Bulus Nasabah Curang Hindari Penagih Pinjol

Anisa Indraini - detikFinance
Minggu, 24 Jul 2022 09:00 WIB
pinjam online
Foto: Pinjam Online (Fauzan Kamil/Infografis detikcom)
Jakarta -

Pemerintah pernah menyatakan bahwa masyarakat tidak perlu membayar pinjaman online (pinjol) ilegal karena tidak sah dan tidak memenuhi syarat. Akan tetapi, utang tetaplah utang yang harus dilunasi terutama jika meminjam di pinjol resmi yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jangan sampai kayak Wawa (36), yang meminjam uang dari sejumlah pinjol baik legal maupun ilegal sejak 2021 dan hampir semuanya tidak dibayar. Jumlah nominal uang yang dipinjam beragam, mulai Rp 600.000 hingga Rp 5 jutaan.

"Banyak pinjam di pinjol, cuma nggak ada yang dibayar. Dulu sempat bayar, jadi gali lobang tutup lobang. Jadi (pinjam) buat tutup aplikasi ini, bayar lagi, klik lagi, lama-lama makin banyak, pusing sendiri dong gimana caranya, akhirnya cara satu-satunya memutuskan nggak bayar," kata Wawa (bukan nama sebenarnya) saat berbincang dengan detikcom, Kamis (21/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wawa menyebut sering didatangi debt collector ke rumah dari aplikasi pinjol legal yang dipakainya. Dengan berbagai cara dia mencoba menghindar. Sesekalinya bertemu, alasan yang diberikan adalah tidak punya uang dan meminta waktu lebih lama lagi untuk membayar.

"Kalau yang legal dapat surat peringatan. Kalau seandainya dia ke rumah pun kita alibi tidak ada di rumah, bilang ke orang rumah 'pokoknya kalau ada yang nyari bilang nggak ada', kalau pun ketemu ya kita bilang nggak ada (duit)," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Atas perbuatannya yang tidak membayar utang, Wawa mengaku sering mendapat berbagai cacian dari pihak pinjol terutama yang ilegal. "Dikata-katain anj*ng, maling lu ngutang nggak mau bayar. Yaudah kita mah bodo amat diemin aja," tambahnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Liciknya, untuk menghindari dikejar-kejar pengelola pinjol, Wawa mengganti nomor handphone (HP). Sebelum itu dilakukan, dia telah lebih dulu menghapus email dan semua nomor telepon yang ada di kontaknya agar tidak ada orang yang bisa dihubungi.

Sampai saat ini pun ketika dia pakai nomor itu masih banyak pengelola pinjol yang menghubunginya. Cara menghindarinya, Wawa mengubah pengaturan HP di mana setiap nomor yang tak dikenal melakukan panggilan, otomatis langsung terblokir.

Trik licik serupa untuk menghindari penagih pinjol di atas juga dilakukan Sasa (33). Dia mengaku dalam sehari bisa puluhan notifikasi masuk nomor tak dikenal menghubunginya, tetapi otomatis langsung terblokir. "Sehari bisa 10x lebih panggilan," imbuhnya.

Ancaman sadis juga sering didapatkannya dari debt collector karena selalu menghindar. "Gitu ngomongnya ntar gua santet lu, dasar tukang ngutang, maling lu bayar woy," ujarnya menirukan ancaman tersebut.

Sasa juga telah memilih pindah kontrakkan agar tidak lagi dikejar-kejar debt collector yang datang ke rumah. "Sekarang paling cuma ditelepon, di WA doang," tandasnya.


Hide Ads