Sri Mulyani Ramal Bunga Acuan BI Naik, Danamon Mau Naik Juga?

Sri Mulyani Ramal Bunga Acuan BI Naik, Danamon Mau Naik Juga?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 28 Jul 2022 18:05 WIB
Bank Danamon
Foto: Dok. Bank Danamon
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarawati meramal suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) akan naik 100 basis poin (bps). Saat ini bunga acuan masih berada di level 3,5% yang sudah ditahan selama 17 bulan berturut-turut.

Jika bunga acuan naik, bagaimana suku bunga kredit perbankan?

Wakil Direktur Utama PT Bank Danamon Tbk Honggo Widjojo Kangmasto mengungkapkan saat ini mmang bank masih mengkuti suku bunga acuan di bank sentral.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi yang penting Fed bunga naik tapi BI selalu menahan diri untuk terburu-buru menaikkan bunga acuan. Kenapa BI tahan? Karena benchmark inflasi di anggap masih memadai dengan bunga acuan 3,5%," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (28/7/2022).

Dia mengungkapkan, alasan BI tak menaikkan suku bunga acuan karena tak ingin pertumbuhan ekonomi terganggu.

ADVERTISEMENT

"Kami sebagai bank yang beroperasi di Indonesia tetap sejalan dengan BI, kalau BI belum menaikkan suku bunga acuan maka kami akan menahan diri untuk bunga kredit. Sepanjang bunga dana belum naik ya kami tahan," ujarnya.

Honggo menyebut, sekarang Bank Danamon belum akan menaikkan bunga kredit dan masih mengikuti tren yang ada di pasar. "Semua konsensus bilang (bunga acuan) akan naik, maka kita akan mengikuti pasar," jelasnya.

Sebelumnya Menkeu mnyebut kenaikan BI rate ini bisa terjadi hingga 100 bps hingga akhir tahun. Proyeksi itu mengacu kepada prediksi segenap analis. Sampai akhir 2022, suku bunga acuan diperkirakan berada di level 3,75% sampai 4,75%.

Suku bunga acuan kini ada di level 3,5% yang ditahan BI selama 18 bulan terakhir. Hal ini bertujuan untuk mendorong pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi COVID-19.

Kebutuhan kenaikan suku bunga acuan adalah untuk menyeimbangkan selisih dengan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang tahun ini naik dengan agresif. Hal ini penting untuk memberikan daya tarik bagi investor.

Imbal hasil US treasury tenor 10 tahun yang saat ini di 2,99% juga diperkirakan akan mengalami kenaikan dua kali lipat hingga 200 bps. Begitu juga dengan tingkat bunga SUN 10 tahun yang diperkirakan mengalami kenaikan 0,300 bps.

(kil/dna)

Hide Ads