Kredit Semester I Tumbuh 15%, bjb Optimistis Kinerja Tetap On Track

Kredit Semester I Tumbuh 15%, bjb Optimistis Kinerja Tetap On Track

Jihaan Khoirunnisa - detikFinance
Senin, 15 Agu 2022 22:38 WIB
bank bjb
Foto: bank bjb
Jakarta -

bank bjb mengaku optimistis penyaluran kredit di semester II/2022 akan tetap on track meski berisiko terguncang kondisi ekonomi. Misalnya, terkena tekanan inflasi maupun geopolitik global.

Direktur Komersial dan UMKM bank bjb, Nancy Adistyasari mengatakan pihaknya tetap optimistis penyaluran pembiayaan pada semester II ini akan mencapai target. Apalagi kinerja pertumbuhan kredit semester I/2022 tetap terjaga sebesar 15%, berada di atas rata-rata pertumbuhan industri nasional pada periode tersebut.

"Kami optimis pertumbuhan pembiayaan bisa ini di atas pertumbuhan rata-rata industri, khususnya untuk sektor komersial yang di dalamnya memang ada kredit korporasi. Di mana untuk korporasi bahkan lebih tinggi lagi karena memang kami masih memiliki ruang yang cukup lebar untuk tumbuh di segmen tersebut," jelas Nancy dalam keterangan tertulis, Senin (15/8/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau sektor pertambangan dan pertanian kini menghadapi kemungkinan volatilitas harga akibat kondisi ekonomi global, Nancy mengungkap pihaknya akan terus menggarap segmen pembiayaan ini beserta sejumlah sektor lainnya.

"Sektor perkebunan yang merupakan bagian dari sektor pertanian, komposisi kredit kami ada di kisaran 5%. Memang tidak begitu banyak namun ini juga merupakan eksposur yang cukup signifikan dan juga cukup terasa pertumbuhannya terutama di semester pertama di 2022," ungkap Nancy.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan ini, Nancy juga mengungkap sejumlah strategi yang disiapkan bjb guna menjaga kinerja pembiayaan di tengah potensi tekanan ekonomi global, salah satunya menjaga kualitas kredit. Ia menyebutkan di semester I/2022, non performing loan atau rasio kredit macet bank bjb juga terjaga dengan baik di bawah angka 1,5%.

Nancy mengakui inflasi masih akan terus meningkat ke depannya sehingga berpengaruh terhadap volatilitas harga komoditas. Meski demikian, pola tersebut sudah terbaca dalam periode yang cukup panjang, sehingga pihaknya bisa mengambil kebijakan tepat termasuk melakukan mitigasi risiko.

"Kami tentunya melakukan mitigasi risiko terhadap komoditas yang berpotensi terkena imbas ekonomi global. Misalnya ketika kita membiayai komoditas tertentu di bidang pertambangan atau pertanian tentunya kita akan melakukan perhitungan yang kami gunakan untuk memberikan kredit, " bebernya.

Tak hanya itu, ia mengaku pihaknya juga melihat beberapa proyek justru akan terus berjalan di tengah tekanan inflasi. Khususnya beberapa proyek yang sebelumnya sempat tersendat akibat pandemi. Di sisi lain, kata Nancy, tren pertumbuhan ekonomi juga diprediksi akan terus berlangsung, walaupun sedikit terkoreksi.

"Khusus sektor pertambangan dan perkebunan, kami akan melihat supply dan demand-nya. Ini juga sudah kami antisipasi pada pemberian kredit yang lebih agresif di semester pertama 2022 kemarin, " tuturnya.

Sebagai informasi, bank bjb memperhatikan transactional based dalam hal penyaluran kredit. Artinya, penyaluran akan didasarkan pada siklus atau periode tanam sehingga ad berkomitmen untuk jangka waktu pembiayaan. Menurut Nancy, cara ini terbukti cukup efektif karena bank bjb justru mendapatkan kualitas kredit yang lebih baik dibandingkan sebelumnya.

(akn/hns)

Hide Ads