Siap-siap Ya! BI Diprediksi Kerek Bunga Acuan Jadi 4%

Siap-siap Ya! BI Diprediksi Kerek Bunga Acuan Jadi 4%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 21 Sep 2022 17:59 WIB
Ilustrasi Bank Indonesia, lgo bank indonesia, bi, gedung bank indonesia di Jakarta
Siap-siap Ya! BI Diprediksi Kerek Bunga Acuan Jadi 4%/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) besok akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG). Salah satunya adalah bunga acuan BI yang pada bulan lalu sudah naik 25 basis poin (bps) menjadi 3,75%.

Ekonom dan Co-Founder & Dewan Pakar Institute of Social, Economics and Digital/ISED Ryan Kiryanto memperkirakan BI melanjutkan kenaikan bunga acuan 25 bps menjadi 4% dengan Lending dan Deposit Facility yang juga naik 25 bps.

"Keputusan ini pada dasarnya mengacu kepada tujuan BI untuk menjaga stabilitas rupiah dan mengendalikan inflasi sesuai jangkar BI 2-4% ditambah untuk tetap dapat menjaga momentum pertumbuhan," kata dia kepada detikcom, Rabu (21/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan dengan inflasi tahunan (year on year/yoy) per Agustus lalu 4,69% dan inflasi September berkisar 5,9% serta ekspektasi inflasi 2022 5,24%, maka kenaikan bunga acuan 25 bps merupakan opsi yang tepat. Dorongan inflasi Agustus dan September dipicu oleh kenaikan harga BBM dengan efek ikutannya pada kenaikan tarif angkutan umum dan harga barang-barang kebutuhan pokok.

Lebih lanjut hal itu meningkatkan ekspektasi inflasi pada 2022 ini akan melampaui target BI 2-4% dan 3% versi pemerintah atau asumsi APBN 2022. Jadi pendorong kenaikan bunga acuan BI mutlak karena adanya kenaikan realisasi inflasi hingga akhir bulan ini ditambah kenaikan ekspektasi setelah kenaikan harga BBM.

ADVERTISEMENT

Memang ada juga faktor eksternal yang menjadi pertimbangan tambahan, yaitu konsensus perkiraan kenaikan suku bunga The Fed (FFR) yang agresif 75 bps pada pertemuan FOMC September ini menjadi 4-4,25% untuk mengerem laju inflasi yang tinggi 8,3% pada Agustus lalu. Dengan demikian ruang bagi BI untuk menahan BI Rate tampaknya tipis sekali.

"Jadi dengan pertimbangan domestik dan eksternal, RDG BI yang menaikkan BI Rate 25 bps merupakan keputusan tepat. Besaran kenaikan 25 bps ini menjadi ukuran atau takaran yang tepat, melanjutkan kenaikan RDG BU bulan Agustus lalu dengan besaran yang sama. Sekaligus ini memberikan sinyal keputusan tersebut betul-betul hati-hati, preemptive dan cenderung masih pro pertumbuhan," ujar dia.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memperkirakan BI menaikkan suku bunga acuan. Sebanyak 12 lembaga/institusi memperkirakan bank sentral mengerek BI7DRR sebesar 25 bps menjadi 4% sementara dua lembaga/institusi memproyeksi kenaikan BI7DRR sebesar 50 bps menjadi 4,25%.

"BI secara mengejutkan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada Agustus 2022. Kenaikan tersebut adalah yang pertama sejak November 2018 atau dalam 44 bulan," jelas dia.

(kil/ara)

Hide Ads