Phising atau upaya mendapatkan data seseorang dengan mengelabui calon korban masih terjadi saat ini. Belum lama ini ada dua bank yaitu BRI dan BCA yang sering dijadikan alat untuk phising ini.
Contohnya beredar pengumuman jika kedua bank ini akan memberlakukan biaya administrasi atau biaya penarikan di mesin ATM secara bulanan. Padahal sebenarnya biaya administrasi atau biaya penarikan di mesin ATM bank lain dikenakan per transaksi.
Salah satu petinggi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yaitu Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Friderica Widyasari mengungkapkan jika dirinya juga pernah mendapatkan pengumuman tersebut melalui pesan singkat whatsapp.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pernah dapat WhatsApp, ini katanya ibu dapat pengurangan biaya administrasi transaksi. Saya lihat-lihat logonya mirip banget (dengan logo bank). Tapi sudah pasti itu palsu," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (7/10/2022).
Wanita yang akrab disapa Kiki ini menjelaskan sebagai nasabah atau pengguna layanan bank harus proaktif memeriksa ke bank terkait informasi apapun yang beredar. Menurut dia bank juga harus gencar melakukan edukasi dan literasi ke nasabah.
"Bank harus gencar edukasi dan literasi. Supaya tak ada lagi korban," jelasnya.
Sebelumnya, Executive Vice President BCA Hera F Haryn mengungkapkan sehubungan dengan beredarnya pengumuman pembaruan biaya transaksi BCA mobile dan internet banking BCA tidak pernah mengeluarkan surat tersebut.
"Dapat kami sampaikan bahwa pengumuman tersebut adalah aksi penipuan. BCA tidak pernah mengeluarkan Surat Pengumuman seperti itu," kata dia saat dihubungi.
Dia mengungkapkan BCA senantiasa menghimbau nasabah setia untuk selalu berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan BCA.
Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto mengungkapkan jika pengumuman tersebut dipastikan tidak benar. "Terkait dengan beredarnya informasi yang mengatasnamakan BRI, kami sampaikan jika BRI hanya menggunakan saluran resmi website dan media sosial resmi yang verified atau centang biru sebagai media komunikasi yang dapat diakses oleh masyarakat," kata dia.
Kanal komunikasi bisa melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter di bankbri_id, kontak bri, promo_bri. Facebook Bank BRI dan Youtube Bank BRI.
Aestika mengimbau agar nasabah lebih berhati-hati & tidak menginformasikan kerahasiaan data pribadi & data perbankan (nomor rekening, nomor kartu, PIN, user & password internet banking, OTP kepada orang lain termasuk yang mengatasnamakan BRI, baik melalui tautan, website, maupun pesan singkat dari sumber tidak resmi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"BRI menghimbau seluruh nasabah untuk waspada kepada segala bentuk modus penipuan dan kejahatan perbankan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab," ujar dia.
(kil/ara)