BTN Raup Laba Bersih Rp 2,27 T, Naik 50%

BTN Raup Laba Bersih Rp 2,27 T, Naik 50%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 27 Okt 2022 12:10 WIB
Bank Tabungan Negara (BTN) Sidoarjo
Foto: Suparno/detikJatim
Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) periode kuartal III 2022 mencatatkan laba bersih sebesar Rp 2,27 triliun atau melonjak 50% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,51 triliun.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk Haru Koesmahargyo mengungkapkan BTN terus bertransformasi sesuai dengan yang dicanangkan.

"Ini menunjukkan hasilnya yang semakin baik pada kuartal III 2022," kata dia dalam konferensi pers, Kamis (27/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Haru mengungkapkan kenaikan laba bersih ini ditopang oleh pengendalian biaya bunga simpanan dan menjaga biaya dana. Cost of fund turun menjadi 2,8% periode kuartal III 2022 dibandingkan period kuartal III 2021 sebesar 3,8%.

Dia menyebutkan penurunan cost of fund ii bisa menjaga net interest margin (NIM) yang berada di level 4,5%. Selanjutnya BTN juga berhasil mengendalikan non performing loan (NPL) untuk memperbaiki kualitas portofolio pinjaman atau pembiayaan. Sehingga NPL bisa ditekan menjadi 3,45% dibandingkan perode kuartal yang sama tahun sebellumnya sebesar 3,94%.

ADVERTISEMENT

Cadangan kecukupan untuk pinjaman yang disbut CKPN rasionya juga mengalami peningkatan. Rasio Coverage CKPN terhadap NPL naik 150,49%. "Jadi dengan demikian cadangan yang lebih baik dibandingkan sebelumnya," jelas dia.

Penyaluran kredit tercatat Rp 289,69 triliun tumbuh 7,18%. Dengan komposisi kredit perumahan Rp 256,48 triliun. KPR subsidi 140,97%, KPR non subsidi 87,11%. Untuk total KPR BTN memiliki pangsa pasar 39,45%. Total KPR yang subsidi dan non subsidi di seluruh perbankan dalam jumlah rupiah 39%. Dan BTN ini rata-rata kredit KPR 300 juta kecil kecil untuk masyarakat menengah ke bawah.

Untuk penyaluran dana pihak ketiga (DPK) tercatat Rp 312 triliun atau naik naik 7,41%. "Ini seiring naiknya kredit dan pembiayaan. BTN mampu dapat likuiditas dari masyarakat yang bukan sustain stabil tapi biaya yang lebih murah," ujarnya.

(kil/dna)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads