Hari ini lima bank sentral menandatangani memorandum of understanding (MoU) untuk sistem pembayaran yang terkoneksi.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan dengan terkoneksinya sistem pembayaran ini maka masyarakat kelima negara akan semakin mudah. Penyelesaian transaksi melalui Fast Payment ini akan melalui bilateral currency.
Dia mencontohkan dari Rupiah langsung ke Ringgit, Rupiah ke Dolar Singapura, Rupiah Baht hingga Rupiah Peso. "Atau kalau beli durian Musang King di Malaysia dan Durian Monthong di Thailand atau beli pakaian UMKM Indonesia bisa langsung dengan QR, ini langsung tersambung dan ini sejarah Asean 5 terkoneksi," ujar dia dalam konferensi pers, Senin (14/11/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perry mengungkapkan, konektivitas ini akan mendorong UMKM, pariwisata dan hubungan lima negara. Selain itu, juga bisa mendorong perekonomian dan kesejahteraan wanita serta anak-anak muda.
"UMKM di sini kebanyakan wanita dan bisa mendorong kesejahteraan keluarga, menyekolahkan anaknya sampai S3, karena itu kami dorong konektivitas di regional payment," ujar dia.
Perry menyebutkan dengan konektivitas ini inklusi ekonomi diharapkan lebih berkembang pesat. Kemudian akan terus dikaji terkait pengembangan Central Bank Digital Currency (CBDC).
"Itu untuk mimpi ke depan. Jadi ini bukan sembarang tanda-tangan MoU, kami berlima komitmen untuk terkoneksi dengan sistem pembayaran dan membuat sejarah transofrmasi digital masyarakat dan ekonomi di Asean," jelas dia.
(kil/zlf)