PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI (kode saham: BBNI) meraih empat penghargaan sekaligus di ajang CNBC Award 2022. Penghargaan ini diberikan atas komitmen BNI yang terus memperkuat bisnis international banking serta konsumer dan channel transformation. Komitmen ini juga diharapkan dapat menjawab kebutuhan nasabah semakin berkembang serta mendorong tren percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Keempat penghargaan itu adalah Best CEO for International Banking, Best Leader in Digital Channel Transformation, Best Customer Experience Award for Priority Banking, dan Most Impressive Woman Banker in Consumer Banking.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Corporate & International Banking BNI Silvano Rumantir, Direktur Network & Services BNI Ronny Venir, dan General Manager Wealth Management BNI Henny Eugenia, pada Senin (12/12) kemarin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Atas penghargaan yang diberikan, Okki berterima kasih dan mengatakan pihaknya mendapat amanat untuk mengembangkan layanan perbankan di luar negeri. Hal tersebut tidak lepas dari keberadaan kantor cabang BNI yang sudah hadir pertama kalinya di Singapura sejak 1955.
Diketahui, BNI juga memiliki dua segmen bisnis strategis untuk bisnis internasional yakni UMKM Go Export dan komunitas diaspora, di mana keduanya tumbuh positif.
"BNI ingin membangkitkan UMKM Indonesia di tengah turbulensi ekonomi global seperti saat sekarang ini. Agresifnya langkah BNI, diharapkan dapat membantu UMKM menikmati renyahnya pasar Internasional," kata Okki dalam keterangan tertulis, Selasa (13/12/2022).
Okki membeberkan hingga saat ini terdapat sekitar 8 juta diaspora di luar negeri yang berpotensi dilayani oleh BNI. Dari jumlah tersebut sebanyak 4 juta diaspora merupakan pekerja imigran dan sisanya telah menjadi warga negara asing.
Sementara itu, bisnis konsumer, kata Okki, BNI mampu berakselerasi sehingga produk-produk BNI tetap dipilih masyarakat. Hal tersebut terlihat dari dana pihak ketiga (DPK) Konsumer, yaitu tabungan yang berhasil dihimpun oleh BNI pada 2020 bertumbuh dua digit.
Pada akhir 2020, DPK tumbuh 10,4% YoY menjadi sebesar Rp 211.278 triliun. Pada 2021, DPK juga tumbuh 6,3% menjadi Rp 224.670 triliun. Begitu juga dengan kredit konsumer yang juga meningkat pada 2020, tumbuh 5,2% menjadi Rp 88.723 triliun. Pada 2021, kredit konsumen bahkan tumbuh 10,4% menjadi Rp 97.948 triliun.
"Kinerja positif tersebut kemudian terus berlanjut hingga saat ini dimana pada September 2022 tumbuh 11,3% YoY menjadi Rp106.040 triliun," kata Okki.
Sedangkan untuk mengenai kanal layanan, Okky menuturkan peran outlet/channel harus diperkuat karena memasuki era revolusi industri 4.0. Karena itu, BNI berupaya memberikan contoh bagaimana transformasi digital dijalankan secara komprehensif dan tetap relevan dengan kebutuhan nasabah.
Sebagai informasi, ketika banyak bank langsung fokus menggarap Channel digital, pendekatan BNI dilakukan dengan lebih smooth dan komprehensif. Digital channel untuk seluruh Outlet/Channel BNI memang menjadi tujuan akhir. Namun untuk mencapai hal tersebut, diperlukan strategi yang matang dan dieksekusi secara bertahap mengingat tantangan yang ada.
"Tantangan yang dihadapi mulai dari literasi keuangan masyarakat yang masih rendah hingga literasi digital masyarakat yang perlu ditingkatkan," pungkas Okki.
Lihat juga Video: Rina Wahyuni, Saksi Derita Pasien Paliatif Jalani Sisa Hidup