Siap-siap Bunga Deposito di Bank Mulai Naik

Siap-siap Bunga Deposito di Bank Mulai Naik

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 14 Des 2022 17:53 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat terjadi kenaikan pada suku bunga simpanan. Kondisi ini terjadi seiring dengan naiknya suku bunga acuan BI yang saat ini berada di level 5,25%.

Dari laporan yang dirilis oleh LPS, tingkat suku bunga deposito rupiah rata-rata di seluruh bank naik 17 basis poin (bps) menuju level 3,31% pada Oktober 2022. Sementara, pada periode yang sama suku bunga maksimum naik 27 bps ke level 3,99% dan suku bunga minimum naik 8 bps menjadi 2,64%.

LPS memperkirakan suku bunga simpanan masih akan meningkat bertahap sejalan dengan kenaikan suku bunga acuan. Kendati demikian, kondisi likuiditas diperkirakan tetap terjaga di tengah kebutuhan untuk menyalurkan kredit, serta memenuhi kebijakan likuiditas Bank Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kenaikan suku bunga ini akan mempengaruhi suku bunga simpanan di perbankan nasional. Hal ini akan berdampak pada cost of fund alias biaya dana di bank.

Misalnya pada PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank Bjb) yang mencatat sudah terjadi kenaikan pada suku bunga deposito baik di Bank Bjb maupun industri sudah mulai menyesuaikan terhadap suku bunga acuan, dalam arti sudah mulai ada kenaikan.

ADVERTISEMENT

Direktur Utama Bank Bjb, Yuddy Renaldi menjelaskan biaya dana secara umum pasti akan meningkat tergantung bank melakukan manajemen likuiditasnya dengan baik pada dampak dari kenaikan suku bunga tersebut terhadap biaya dana tetap terkelola.

"Bunga simpanan terutama deposito lebih sensitif terhadap perubahan suku bunga sehingga dampak dari kenaikan suku bunga pun akan lebih berdampak pada biaya dana. Perbankan harus mendorong efisiensi, di sisi lain dana murah harus terus ditingkatkan agar dapat mengantisipasi kenaikan suku bunga," ujar dia dalam keterangan resmi, Rabu (14/12/2022).

Lebih lanjut Yuddy mengatakan, secara pasti kenaikannya belum dapat disampaikan namun pihaknya selalu melihat situasi dan kondisi pasar untuk terus melakukan penyesuaiannya. Untuk itu perbankan harus pandai dalam mengelola likuiditas yang efisien dan melakukan efisiensi serta menggenjot sumber pendapatan berbasis komisi atau fee based income. "Kami masih optimis kinerja Bank Bjb dapat terjaga khususnya di akhir tahun ini sesuai dengan rencana bisnis," imbuhnya.




(kil/zlf)

Hide Ads