.webp)
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai kerja sama yang dilakukan oleh PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan PT Gunung Raja Paksi (GRP) dinilai tepat. Sebab kerja sama lewat sustainability linked loan (SLL) tersebut menghadirkan US$ 32 juta atau equivalent Rp 500 miliar.
"Kerja sama yang dijalin BNI dengan salah satu pembuat baja swasta terbesar di Indonesia tersebut bisa mewujudkan ekonomi berkelanjutan," kata Nailul dalam keterangan tertulis, Senin (9/1/2023).
Adapun kredit bilateral lima tahun yang telah ditandatangani sejak Juni 2022 kabarnya akan digunakan untuk mendanai salah satu inisiatif keberlanjutan GRP. mencakup proyek Light Section Mill (LSM) yang baru saja diresmikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya rasa akan positif jika SLL diberikan oleh BNI ke perusahaan yang mau menerapkan ESG (environmental, social, dan governance) dalam operasionalnya," ujarnya.
Menurutnya, saat ini, investor sedang menggandrungi perusahaan yang menerapkan ESG. Sebab sistem tersebut dinilai lebih membawa keuntungan dalam jangka panjang. Sehingga menjadi lebih efisien dalam menurunkan emisi karbon.
Ia juga menjelaskan perbankan sudah saatnya memberikan pinjaman ke perusahaan yang menerapkan ESG dan peduli terhadap lingkungan seperti yang dilakukan oleh BNI kepada GRP.
Sementara itu, Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Muhammad Iqbal menuturkan pihaknya juga akan mengoptimalkan potensi pembiayaan value chain perusahaan, cash management, payment channel, supply chain financing, pembiayaan KUR ke para mitra serta produk konsumer karyawan, baik dana maupun pinjaman, tentunya dengan menyediakan solusi digital yang solid bagi GRP.
"BNI sebagai pionir green banking di Indonesia berharap dapat terus mendorong perubahan menuju masa depan kegiatan usaha yang berkelanjutan. Serta mendorong kerja sama bisnis yang menyeluruh dengan GRP," kata Iqbal.
Di sisi lain, Chief Financial Officer GRP Roymond Wong kerja sama ini merupakan lanjutan dari rangkaian inisiatif perusahaan setelah peresmian ESG Strategy Handbook bulan Oktober lalu yang prosesnya berkolaborasi dengan PT ERM Indonesia.
"Kami mengapresiasi dukungan BNI ini. Tentunya, langkah strategis bersama ini tidak hanya mendorong metode produksi yang berkelanjutan bagi GRP, tetapi juga memungkinkan Indonesia untuk mempercepat upaya dekarbonisasi," tutup Roymond.
(ncm/ega)
