Bayar Ini Itu Makin Gampang Pakai HP, Uang Elektronik Bagaimana Nasibnya?

ADVERTISEMENT

Bayar Ini Itu Makin Gampang Pakai HP, Uang Elektronik Bagaimana Nasibnya?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2023 14:15 WIB
Uang Elektronik
Foto: Tim Infografis: Nadia Permatasari
Jakarta -

Cara membayar semakin lama semakin canggih. Dulu hanya menggunakan uang tunai dan menggunakan kartu, kini pembayaran bisa dilakukan menggunakan aplikasi e-wallet sampai mobile banking di handphone.

Apalagi dengan adanya QR Indonesian Standard (QRIS) yang makin memudahkan masyarakat untuk membayar lintas penyelenggara jasa keuangan. Misalnya jika memiliki GoPay bisa scan QR code milik ShopeePay.

Pembayaran non tunai berbasis server ini juga sudah bisa dilakukan di beberapa moda transportasi umum seperti KRL sampai MRT. Tak cuma itu, ke depan bayar tol tak perlu lagi berhenti dan melakukan tap menggunakan kartu di gerbang.

Bagaimana nasib uang elektronik berbasis kartu ini nantinya?

Pengamat Kebijakan Publik Trubus Rahadiansyah mengungkapkan dalam beberapa tahun kemudian, uang elektronik berbentuk kartu akan perlahan ditinggalkan oleh masyarakat.

"Ini karena pembayaran semakin mudah menggunakan handphone. Ada aplikasi e-wallet, mobile banking juga sekarang bisa scan QR code," kata dia saat dihubungi detikcom, Jumat (13/1/2023).

Dia menjelaskan, promo yang diberikan oleh uang elektronik kartu ini tidak sebanyak uang elektronik berbasis server. Selain itu, untuk uang elektronik kartu yang tidak teregister memiliki risiko lebih tinggi jika hilang.

Pasalnya saldo yang ada di dalam kartu tersebut tak bisa diambil apalagi dicairkan dan hilang begitu saja. Hal ini tentu membuat rugi para pemilik kartu.

Sebelumnya Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada November 2022 tumbuh 12,84% (yoy) mencapai Rp 35,3 triliun sedangkan nilai transaksi digital banking meningkat 13,88% (yoy) menjadi Rp 4.561,2 triliun sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat.

Selain itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga meningkat 16,85% (yoy) menjadi Rp 664,9 triliun. Sementara itu, jumlah Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada November 2022 meningkat 7,77% (yoy) mencapai Rp 935,2 triliun. Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta memastikan kelancaran sistem pembayaran nasional mengantisipasi Natal dan Tahun Baru.

"Transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luasnya dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking," ujarnya.

(kil/das)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT