Data Penggunaan Uang Elektronik, Benarkah QRIS Mulai Gusur e-Money cs?

Data Penggunaan Uang Elektronik, Benarkah QRIS Mulai Gusur e-Money cs?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 13 Jan 2023 15:09 WIB
Transaksi lebih praktis dengan scan kode QRIS
QRIS (Foto: GoPay)
Jakarta -

Pembayaran menggunakan metode non tunai kini makin diminati masyarakat. Mulai dari pembayaran menggunakan kartu seperti kartu kredit, uang elektronik kartu sampai e-wallet dan uang elektronik berbasis server.

Tapi kini pembayaran menggunakan aplikasi makin masif. Apalagi sejak adanya QR Indonesian Standard (QRIS) yang semakin memudahkan masyarakat untuk bertransaksi.

Mulai dari pembayaran tiket kereta commuter, MRT sampai pembayaran di toko atau di warung-warung. Tak cuma itu nantinya pembayaran di jalan tol juga tak perlu lagi menggunakan kartu untuk ditap pada gerbang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengamat menyebut jika uang elektronik berbasis kartu diramal akan terus berkurang karena masyarakat akan memilih pembayaran menggunakan handphone. Meskipun keduanya memiliki plus minus.

Lalu bagaimana data penggunaan uang elektronik kartu selama ini?

ADVERTISEMENT

Dari data Bank Indonesia (BI) pada Statistik Sistem Pembayaran dan Infrastruktur Pasar Keuangan (SPIP) disebutkan uang elektronik yang ada di Indonesia mencapai 1,02 miliar unit.

Angka itu terdiri dari uang elektronik kartu atau berbasis chip sebanyak 88,5 juta unit dan uang elektronik berbasis server/aplikasi 940,1 juta unit.

BI juga mencatat untuk uang elektronik yang terdaftar atau register mencapai 219,17 juta. Dengan yang tidak diregister 801,4 juta. Lalu kartu dalam rangka LKD 32,59 juta.

Volume transaksi uang elektronik mencapai 1,22 miliar kali. Untuk volume transaksi belanja 613,9 miliar kali di dalam negeri.

Untuk volume transaksi transfer antar uang elektronik 200,5 miliar. Lalu volume transaksi isi pertama kali 4,9 miliar. Transaksi reload atau top up mencapai 392,3 miliar. Sedangkan transaksi tarik tunai uang elektronik sebesar 8,46 miliar kali dan volume transaksi redeem 2,43 miliar kali.

Sedangkan untuk nilai transaksi mencapai Rp 131,2 triliun. Untuk nilai transaksi belanja mencapai Rp 36,6 triliun. Kemudian nilai transaksi transfer antar uang elektronik Rp 20,64 triliun. Lalu nilai transaksi initial Rp 884 miliar.

Selanjutnya nilai transaksi reload atau top up Rp 69,12 triliun. Kemudian nilai transaksi tarik tunai uang elektronik Rp 2,8 triliun dan nilai transaksi redeem Rp 1 triliun.

Data BI menunjukkan uang elektronik chip base mulai tercatat pada 2013. Jumlahnya terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Pada 2013 uang elektronik server based tercatat 21,2 juta unit. Hingga pada Oktober 2022 uang elektronik server based tercatat 940,1 juta unit.

(kil/das)

Hide Ads