Kasus pembobolan dana nasabah di bank kembali terjadi. Kali ini seorang tukang becak di Surabaya berhasil membobol tabungan senilai Rp 345 juta dari rekening nasabah Bank BCA di Surabaya.
Perlu diketahui bahwa kasus pembobolan dana nasabah di bank seperti ini telah terjadi beberapa kali terjadi. Maka dari itu, alangkah baiknya bila kita mengerti beberapa tips menyimpan uang di bank agar tabungan kita tetap aman.
Melansir dari situs fintech cermati.com, berikut tips menyimpan uang di bank agar tidak kebobolan:
1. Rutin cek saldo tabungan
Jika sudah punya rekening, rajin-rajinlah mengecek saldo tabunganmu. Idealnya sebulan sekali. Kalau tidak punya layanan digital, seperti mobile atau internet banking, kamu bisa print out buku tabungan di kantor cabang bank terdekat.
Tetapi agar bisa dipantau setiap saat, lebih mudah menggunakan mobile atau internet banking. Memeriksa transaksi finansial langsung dari HP. Apabila ada transaksi janggal, mencurigakan, kesalahan, atau perbedaan, segera lapor ke bank untuk penyelesaiannya.
2. Pilih bank terpercaya
Sebelum membuka rekening tabungan, kamu punya kesempatan untuk memilih bank mana yang kamu percaya untuk menyimpan uang. Pilih bank yang punya kredibilitas baik, rekam jejaknya bersih, misalnya tidak ada kasus pembobolan dana nasabah.
Pastikan pula kamu pilih bank yang tercatat sebagai bank peserta penjaminan LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Sebab, jika terjadi bank gagal atau bangkrut, tabungan kamu bakal diganti LPS. Nilai simpanan yang dijamin maksimal Rp 2 miliar per nasabah per bank.
3. Simpan uang di beberapa bank
Zaman sekarang, susah kalau cuma punya satu rekening. Biasanya satu orang memiliki dua atau tiga rekening bank berbeda. Menyimpan uang jangan hanya di satu bank saja.
Misalnya tabungan khusus dana darurat di bank BUMN A, tabungan buat DP rumah di bank asing B, dan tabungan haji disimpan di bank syariah C.
Kartu debit atau ATM yang digunakan untuk tabungan tersebut pun mesti berbeda guna menghindari pembobolan dana nasabah bertubi-tubi. Dengan begitu, kalau terjadi kejahatan perbankan di akun tabungan yang satu, akun tabungan yang lain tetap aman.
4. Gunakan PIN berbeda dan sulit ditebak
Umumnya, orang menggunakan PIN yang sama pada semua akun keuangan. Alasannya biar gak lupa. Tetapi kebiasaan ini justru rawan.
Kalau satu akun sudah dibobol, maka akun lain pun bakal bernasib sama karena pakai PIN yang sama. Apalagi pakai PIN yang mudah ditebak, seperti tanggal lahir.
Pastikan, pakai PIN yang beda dan susah untuk setiap akun keuangan. Jika takut lupa, kamu bisa mencatatnya. Asal catatan PIN tersebut jangan disimpan rapi, dan jangan beritahukan kepada siapapun.
5. Simpan buku tabungan dan kartu ATM
Setiap kali nasabah membuka rekening tabungan, pasti akan mendapat buku tabungan dan kartu debit atau ATM. Simpan keduanya dengan baik. Jangan sampai jatuh ke tangan orang lain karena berpotensi disalahgunakan. Apalagi sampai tahu kode PIN kartu ATM kamu.
6. Lindungi data pribadi akun perbankan
Rahasiakan data-data pribadi perbankan kamu, seperti User ID, kata sandi atau password, nomor PIN ATM atau kartu kredit, kode OTP, dan informasi lainnya.
Selain itu, jangan mempublikasikan nomor ponsel kamu di media sosial, atau gunakan nomor yang berbeda untuk aktivitas perbankan.
7. Jangan Gampang Percaya Orang Lain
Kejahatan perbankan semakin mengkhawatirkan. Seiring perkembangan teknologi, semakin canggih juga modus yang digunakan pelaku untuk membobol uang kamu.
Disarankan agar tidak mudah percaya kepada siapapun, termasuk keluarga atau saudara dekat, dan teman sekalipun. Kalau lengah dan gampang percaya, lebih mudah dikelabui. Mungkin saja salah satu dari mereka atau sudah berkomplot untuk membawa kabur kartu ATM, kartu kredit, bahkan menggasak sampai ludes saldo rekening tabunganmu.
Lebih baik, akun keuanganmu, entah itu rekening bank, kartu debit, kartu kredit, hingga akun dompet digital hanya kamu yang tahu. Selalu lindungi data-data pribadi tersebut agar tidak jatuh ke tangan orang lain.
(fdl/fdl)