Rangkaian Aksi Tukang Becak Tipu Teller BCA, Kuras Rekening Rp 320 Juta

Terpopuler Sepekan

Rangkaian Aksi Tukang Becak Tipu Teller BCA, Kuras Rekening Rp 320 Juta

Denza Perdana Kurniaputra - detikFinance
Sabtu, 28 Jan 2023 09:30 WIB
Sidang perkara pembobolan rekening BCA oleh tukang becak
Pelaku Pembobolan Rekening BCA Rp 320 Juta Jalani Sidang/Foto: Praditya Fauzi Rahman/detikJatim

Thoha segera menelepon Setu. Mereka janjian di PGS dan berangkat bersama ke kantor cabang utama di Jalan Indrapura, Surabaya. Sebelum itu, sang sutradara Thoha telah menyiapkan peci yang mirip dengan yang digunakan Muin sehari-hari agar penyamaran Setu semakin sempurna.

Pada saat Setu beraksi Thoha menunggu di luar. Alasan yang mencla-mencle sempat ia sampaikan kepada Ketua Majelis Hakim Marper Pandiangan yang bertanya mengapa dirinya menunggu di luar. "Saya merasa bersalah yang mulia," ujar Thoha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang benar yang mana? Merasa bersalah atau takut terekam CCTV? Keteranganmu di BAP seperti itu. Mana yang benar?" Sergah Marper. "Iya yang mulia, merasa bersalah dan takut terekam CCTV," jawab Thoha.

Tanpa topeng sintetis seperti di film-film bertema perampokan, saat pegawai laki-laki di bank itu sedang Salat Jumat, Setu masuk ke kantor BCA. Ia disambut petugas keamanan lalu diarahkan mengisi slip penarikan uang padahal ia sudah membawa slip yang sudah dibubuhi tanda tangan Muin yang telah dipalsu oleh Thoha.

ADVERTISEMENT

Teller bank Maharani Istono Putri yang melayani Setu sama sekali tidak curiga. Dalam persidangan sebelumnya Maharani menyampaikan kepada majelis hakim bahwa penyamaran Setu sempurna. Ia bahkan telah meneliti spesimen tanda tangan di slip penarikan yang dia anggap identik dengan tanda tangan Muin.

Maka jadilah, Maharani memproses uang Rp 320 juta tersebut. Sebelumnya ia juga mengaku sempat bertanya kepada Setu, apakah dirinya datang sendiri? Setu dengan santai menjawab bahwa anaknya sedang menunggu di luar.

Dua tas kresek berisi Rp 320 juta diserahkan kepada Setu. Pria itu mengucapkan terima kasih kepada Maharani dan keluar dari kantor itu tanpa ada yang curiga. Ia serahkan uang itu kepada Thoha. Di tempat lain Thoha memberikan imbalan Rp 5 juta seperti yang ia janjikan lalu meminta HP milik Setu.

Aksi pembobolan rekening itu sangat rapi. Muin yang pulang dari Salat Jumat menyadari ada yang telah mengambil KTP, ATM, dan buku tabungannya. Ia pun segera mengecek ke Kantor Cabang PGS dan petugas menyatakan memang ada penarikan besar-besaran pada saat Salat Jumat berlangsung.

Muin meminta agar rekeningnya yang saldonya hanya tersisa Rp 25 juta segera diblokir. Ia segera bertolak ke BCA KCU Jalan Indrapura untuk menanyakan bagaimana peristiwa itu bisa terjadi? Pihak BCA menyatakan bahwa proses pencairan uang itu sudah sesuai prosedur yang berlaku. Muin pun lemas.


Hide Ads