Pada Senin (13/3), Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) menunjuk mantan CEO Fannie Mae, Tim Mayopoulos sebagai CEO baru Silicon Valley Bank (SVB). Hal ini dilakukan setelah SVB mengalami kebangkrutan pada Jumat (10/3) kemarin.
Dilansir dari Reuters, Selasa (14/3/2023), Mayopoulos mengambil langkah setelah regulator menutup SVB lantaran kehabisan simpanan yang membuatnya kekurangan modal.
Selain itu, regulator juga sudah mentransfer semua simpanan, baik yang diasuransikan maupun yang tidak diasuransikan, ke bank perantara yang baru dibuat.
Dalam surat kepada klien, Mayopoulos mengatakan bahwa bank akan memberikan lebih banyak informasi segera setelah tersedia.
"Saya berharap dapat mengenal klien Silicon Valley Bank... Saya juga mendapat peran ini karena memiliki pengalaman dalam situasi ini," katanya, dikutip dari Reuters.
"Saya bergabung dengan tim kepemimpinan baru yang bergabung dengan Fannie Mae setelah krisis keuangan tahun 2008-2009. Saya menjabat sebagai CEO Fannie Mae dari 2012-2018," lanjutnya.
Sebagai informasi, Silicon Valley Bank bangkrut dan tutup sejak Jumat (10/3) lalu. Bank yang berfokus pada pendanaan startup ini jatuh setelah 48 jam mengalami krisis modal.
Dikutip dari CNN, Senin (13/3/2023) kemarin, SVB mengalami masalah klasik yaitu Bank Run, atau penarikan dana besar-besaran. Namun ada versi lebih panjang dan rumit yang menyebabkan SVB bangkrut.
Bangkrutnya SVB bermula saat Federal Reserve (The Fed) mulai menaikkan suku bunga setahun lalu untuk menjinakkan inflasi. The Fed bergerak agresif, menyebabkan naiknya biaya pinjaman, hingga melemahkan momentum saham teknologi yang selama ini menguntungkan SVB.
Tonton juga Video: Nasib Ponsel BlackBerry Usai Bangkrut