BI Umumkan Bunga Acuan Hari Ini, Tetap Atau Naik?

ADVERTISEMENT

BI Umumkan Bunga Acuan Hari Ini, Tetap Atau Naik?

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 16 Mar 2023 09:04 WIB
logo bank indonesia
BI Umumkan Bunga Acuan Hari Ini, Tetap Atau Naik?/Foto: Rengga Sancaya
Jakarta -

Hari ini Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan hasil rapat dewan gubernur (RDG) bulanan. Salah satunya adalah suku bunga acuan atau BI 7-Day (Reverse) Repo Rate.

Ekonom PermataBank Josua Pardede memperkirakan BI menahan suku bunga acuan di level 5,75%. Menurut dia, ini karena bank sentral mempertimbangkan ekspektasi inflasi terutama inflasi inti yang terjaga.

"Sementara inflasi umum cenderung melandai mempertimbangkan dampak penyesuaian harga BBM yang akan menghilang sedemikian sehingga inflasi inti akan tetap kurang dari 4%," kata dia saat dihubungi, Kamis (16/3/2023).

Menurut dia, alasan BI mempertahankan suku bunga acuannya karena nilai tukar rupiah juga cenderung stabil di kisaran Rp 15.300-15.400 dengan kondisi volatilitas yang tetap rendah.

"Dengan beberapa perkembangan terkini dari pasar keuangan global seperti penutupan SVB dan yang baru-baru saja terjadi yakni permasalahan Credit Suisse cenderung memberikan dampak yang mixed sekalipun dollar AS cenderung melemah, yield UST cenderung turun tapi kinerja di pasar saham cenderung terkoreksi," tuturnya.

The Fed saat ini diperkirakan tetap menaikkan suku bunga acuan FFR sebesar 25 bps menjadi 5% pada rapat FOMC Maret ini.

"Meskipun demikian, mempertimbangkan faktor fundamental ekonomi Indonesia yang tetap solid dan resilient, maka inflasi akan tetap terkendali dan nilai tukar rupiah cenderung akan stabil," jelasnya.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja mengungkapkan dengan melihat masalah keuangan yang terjadi di AS karena naiknya Fed Rate BI diperkirakan menahan bunga.

"Tampaknya BI akan menahan kenaikan bunga, apalagi inflasi kita masih pada tahap terkendali," ujar dia.

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengungkapkan kemungkinan BI mengerek suku bunga acuan 25 bps menjadi 6%. Menurut dia, ini karena bank sentral juga waspada dengan kondisi perbankan di AS yang mengalami kebangkrutan.

"Tapi sudah kelihatan lebih dari tiga bahkan sudah ada lima. Ini membuat pemerintah fokus untuk menangani bailout ini. Bailout membutuhkan dana yang cukup besar dan bank sentral AS harus menaikkan suku bunganya," jelas dia. Hal ini dilakukan agar dana asing yang masuk ke AS bisa lebih besar.



Simak Video "Jokowi Pamer Kemajuan ASEAN di Bidang Pembayaran Lintas Negara"
[Gambas:Video 20detik]
(kil/ara)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT