Jumlah Uang Beredar di RI Tembus Rp 8.300 T, Tumbuh 7,9%

Jumlah Uang Beredar di RI Tembus Rp 8.300 T, Tumbuh 7,9%

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 24 Mar 2023 11:01 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Bank Indonesia (BI) mencatat likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas atau M2 pada Februari 2023 tumbuh 7,9% atau Rp 8.300 triliun. Perkembangan ini ditopang oleh pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit atau M1 sebesar 6,6%.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menjelaskan per Februari 2023 komponen uang kartal yang beredar di masyarakat pada Februari 2023 tercatat sebesar Rp 813,9 triliun atau tumbuh 2,3% yoy. Kemudian untuk giro rupiah tercatat tumbuh 13,6% lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 5% yoy.

"Perkembangan M2 pada Februari 2023 terutama dipengaruhi oleh perkembangan aktiva dalam negeri bersih," kata dia dalam keterangan tertulis, ditulis Jumat (24/3/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk aktiva dalam negeri bersih pada Februari 2023 tercatat tumbuh 8,2% yoy sejalan dengan perkembangan tagihan kepada sektor lainnya 9,4% dan modal 5% yoy. Kemudian untuk tagihan bersih sistem moneter kepada pemerintah pusat terkontraksi 19,6%. Periode Januari lalu terkontraksi 20,5%.

BI juga mencatat penyaluran kredit pada Februari 2023 tumbuh 10,4% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 10,2% yoy seiring perkembangan penyaluran kredit produktif dan konsumtif.

ADVERTISEMENT

"Untuk aktiva luar negeri bersih pada Februari 2023 juga tumbuh sebesar 7% yoy, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 6,6% yoy," jelas dia.

(kil/ara)

Hide Ads