Soroti Credit Suisse & Deutsche Bank, Erick Thohir: Keadaan Kita Baik, tapi...

Soroti Credit Suisse & Deutsche Bank, Erick Thohir: Keadaan Kita Baik, tapi...

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 27 Mar 2023 18:32 WIB
Erick Thohir
Menteri BUMN Erick Thohir/Foto: Istimewa
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menaruh perhatian pada kondisi dua bank besar dunia Credit Suisse dan Deutsche Bank. Erick menilai, rontoknya bank itu membuat Indonesia sulit diprediksi apakah terus dalam kondisi baik.

"Kalau kita lihat apa yang terjadi Credit Suisse, Deutsche Bank sekarang kita belum tahu lagi. Artinya apa, tentu alhamdulillah keadaan kita baik, tetapi kita belum bisa prediksi akan terus baik," katanya dalam acara Sosialisasi Peraturan Menteri BUMN di Grha Pertamina, Jakarta, Senin (27/3/2023).

Erick menjelaskan, situasi global saat ini belum dalam keadaan baik-baik saja. Dunia baru saja dihadapkan COVID-19 dan perang yang mengganggu rantai pasok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Belum selesai urusan itu, dunia dihadapkan guncangan di sektor perbankan di beberapa negara.

"Baru ini selesai sekarang, belum tentu terjadi tapi kalau kita lihat di beberapa negara sudah mulai ada keguncangan di perbankan mereka. Walaupun dari informasi yang saya dapatkan Pak Agus Marto mungkin lebih ahli dari saya, ini impact-nya belum sistemik karena salah satunya situasi musim dingin untuk investasi di bidang teknologi," katanya.

ADVERTISEMENT

Erick menjelaskan, dengan kondisi global saat ini, adanya 45 peraturan di BUMN membuat banyak pihak mengambil langkah. Oleh karena itu, pihaknya merampingkan aturan tersebut menjadi 3 peraturan menteri BUMN.

"Saya yakin 45 permen yang kadang-kadang sudah out of date dengan situasi global ekonomi hari ini tapi karena masih ditulis itu tetap menjadi catatan pinggir. Kadang-kadang kita takut mengambil langkah-langkah tersebut. Karena itu kita sepakat waktu itu bahwa 45 aturan menteri ini adalah salah satu subject yang harus kita hancurkan," terangnya.

(acd/ara)

Hide Ads