Sebanyak dua bank milik konglomerat yaitu MNC Bank dan Bank Nobu akan melakukan merger. Aksi korporasi ini dilakukan dalam rangka memenuhi syarat pemenuhan modal inti Rp 3 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae menyebutkan kedua bank telah membentuk tim untuk menyukseskan merger. Bahkan sudah ada langkah ke konsultan keuangan dan konsultan hukum.
"Saya lihat dari perkembangan terakhir, di teman-teman pengawas kelihatannya target bulan Agustus akan tercapai," kata dia dalam konferensi pers, ditulis Selasa (4/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian menyampaikan, nantinya jika MNC Bank dan Bank Nobu jadi merger maka menjadi contoh untuk bank lain yang ingin merger secara sukarela. MNC Bank dan Bank Nobu sudah mengajukan rencana merger sebelum akhir 2022.
"Memang ini sudah dalam proses, sudah ada tim merger dan ada langkah ke arah realisasi merger," kata dia.
Dian mengungkapkan, rencana aksi korporasi dua bank ini disebut sangat baik karena keduanya memiliki ekosistem yang cukup kuat dan mendukung. Dengan bergabungnya Bank Nobu dan MNC Bank, maka akan memperkuat usaha kedua bank dan membuat sinergi semakin kuat.
"Saya kira komitmen mereka sudah jelas ya, sudah ada tim merger dan tidak akan mundur. Bahkan mereka mungkin akan terus mempercepat proses merger ini. Sehingga akan terbentuk bank yang lebih kuat lagi daripada MNC dan Bank Nobu saat ini," jelas dia.
Sekadar informasi MNC Bank ini merupakan bank dari MNC Group atau perusahaan milik pengusaha Hary Tanoesoedibjo. MNC Bank lahir setelah MNC Group mengakuisisi PT Bank ICB Bumiputera Tbk dan resmi menjadi Bank MNC Internasional pada 15 Oktober 2014 melalui keputusan Dewan Komisioner OJK No. 18/KDK.03/2014.
Kemudian Bank Nobu di bawah naungan Lippo Group. Nobu merupakan bank umum swasta nasional (BUSN) devisa yang sudah berdiri lebih dari 25 tahun di industri perbankan.
Simak Video 'KuTips: Jaga Keamanan Rekening Biar Nggak Dibobol Orang':