.webp)
Bank Indonesia (BI) saat ini tengah membuka layanan penukaran uang. Pada layanan ini, nominal yang disediakan yaitu pecahan Rp 1.000 sampai Rp 20.000.
Lantas, kenapa BI hanya menyediakan uang dengan nominal kecil untuk dilakukan penukaran?
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim mengatakan bahwa alasan BI hanya menyediakan uang dengan nominal kecil yaitu karena umumnya masyarakat membutuhkan nominal kecil ketika Lebaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Assessment kami, evaluasi kami, masyarakat-masyarakat itu umumnya membutuhkan pecahan kecil," tuturnya kepada wartawan, di Parkir Timur, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (9/4/2023).
"Pecahan besar perlu nggak? Ya. Tetapi untuk masyarakat, yang keliling-keliling ini masih pecahan kecil. Yang (pecahan) besar gimana? Langsung (tukar) ke bank," lanjutnya.
Marlison mengatakan selain di bank, untuk mengambil uang pecahan besar dapat diambil melalui ATM maupun CRM. Akan tetapi, sangat sulit untuk mengambil uang dengan pecahan kecil di ATM maupun CRM. Maka dari itu, pihaknya menyediakan penukaran uang hanya dengan nominal kecil.
Untuk hari ini, kata Marlison, pihaknya menyiapkan uang Rp 9,5 miliar untuk ditukarkan. Ia juga menambahkan dalam penukaran uang ini, pihaknya akan memberikan uang emisi tahun 2022.
"Kemarin kan sejak kita diluncurkan Agustus ya itu masih kita kombinasi antara uang lama uang baru ya, itu 30% uang baru. Sekarang memang pas Lebaran ini yang pertama kali kita kasih uang baru semua," paparnya.
(das/das)
