Peringatan IMF soal Dampak Buruk Gagal Bayar AS

Peringatan IMF soal Dampak Buruk Gagal Bayar AS

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 14 Mei 2023 12:04 WIB
Ilustrasi Dolar AS
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Gagal bayar atau default pemerintah Amerika Serikat (AS) disebut akan berdampak buruk untuk perekonomian negara dan dunia.

Hal tersebut disampaikan oleh International Monetary Fund (IMF). Dikutip dari Reuters, juru bicara IMF Julie Kozack mengungkapkan ada risiko tingginya bunga dan sektor perbankan akan semakin rentan.

Kondisi ini akan terasa di bank-bank yang beroperasi di regional AS. Kozack mengungkapkan IMF belum mampu mengukur dampak dari default yang terjadi dan dampaknya ke ekonomi dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IMF memprediksi pada 2023 pertumbuhan ekonomi dunia pada level 2,8%. Namun dengan adanya gejolak pada pasar keuangan,menurunnya harga aset bisa mempengaruhi pertumbuhan.

Dia menyebutkan suku bunga juga bisa menjadi lebih tinggi di tengah tidak stabilnya ekonomi global. "Kami ingin menghindari dampak terburuk," kata dia dikutip dari Reuters, Sabtu (13/5/2023).

ADVERTISEMENT

Pada akhir April lalu, Menteri Keuangan AS Janet Yellen pernah mengungkap, jika gagal bayar benar-benar terjadi, maka hal ini akan menjadi bencana untuk perekonomian AS. Akan timbul banyak pengangguran, suku bunga yang tinggi sehingga membuat cicilan kredit semakin melambung.

Dikutip dari Reuters Yellen dalam sebuah sambutan menyampaikan jika terjadi default atau gagal bayar utang AS maka akan memicu pengangguran, cicilan KPR yang lebih mahal, cicilan kredit mobil dan kartu kredit akan lebih besar.

Menurut dia, jika terjadi default maka ekonomi AS kan terancam. "Kegagalan kami akan menimbulkan bencana ekonomi dan keuangan. Hal itu akan menaikkan biaya kredit selamanya, investasi masa depan akan lebih mahal," kata dia dikutip dari Reuters, Rabu (26/4/2023) lalu.

Jika AS gagal bayar maka akan mengakibatkan pemerintah tak mampu membayar uang jaminan militer dan jaminan sosial utama, bahkan bisa terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi pejabat pemerintah.

Kemudian masyarakat juga dikhawatirkan akan gagal bayar kredit rumah, mobil, kartu kredit dan membuat pasar kredit AS memburuk.

Lalu dari sisi suku bunga tinggi, hal ini akan menimbulkan masalah untuk pasar saham. Dalam satu tahun terakhir suku bunga tinggi sangat membebani pasar saham.

Yellen menyebutkan kegagalan ini akan membuat bencana ekonomi dan keuangan negara. Namun hal ini bisa dicegah. "Kongres harus memilih untuk menaikkan atau menangguhkan pagu utang dan harus melakukan hal itu tanpa syarat dan tak boleh sampai menit terakhir," jelas dia.

(kil/dna)

Hide Ads