Nuriati, 30 tahun, pedagang buah dan sayur di Pasar Minggu berharap pasar tradisional kembali menjadi primadona tempat jual beli. Dia bilang pembeli tidak perlu repot membawa uang tunai, pembayaran bisa dengan QRIS.
Kepraktisan belanja online di marketplace sulit ditandingi. Pembeli bisa lebih hemat waktu dan hemat tenaga. Pembayaran juga mudah, tinggal klik mobile banking sesuai nominal belanja dan ongkir alias ongkos kirim, barang pun segera dikirim ke alamat pembeli.
Rupanya, kepraktisan membayar lewat HP bisa juga dilakukan di pasar tradisional Pasar Minggu. Seperti, di lapak sayur dan buah milik Nuriati atau akrab disapa Vivi, yang juga agen BRILink.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pembayaran dengan QRIS di sini bisa, semua lapak di Pasar Minggu saya rasa sudah bisa," ujar Vivi.
Quick Response Code Indonesian Standard atau biasa disingkat QRIS (dibaca KRIS) adalah penyatuan berbagai macam QR dari berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) menggunakan QR Code.
Dengan QRIS, seluruh aplikasi pembayaran dari penyelenggara manapun, baik bank dan nonbank yang digunakan masyarakat, dapat digunakan di seluruh toko, pedagang, warung, parkir, tiket wisata, donasi (merchant) berlogo QRIS.
Vivi berharap dengan cara pembayaran yang praktis itu, pasar tradisional didatangi lebih banyak pelanggan. Bagi penjual cara itu juga lebih praktis, sebab tidak perlu repot menyediakan uang receh untuk kembalian.
Merchant hanya perlu membuka rekening atau akun pada salah satu penyelenggara QRIS yang sudah berizin dari BI, seperti BRI. Selanjutnya, merchant sudah dapat menerima pembayaran dari masyarakat menggunakan QR dari aplikasi manapun penyelenggaranya.
Salah satu pembeli di pasar tradisional Pasar Minggu Indra merasa lebih nyaman menggunakan QRIS untuk pembayaran. Dia juga perlu menyiapkan uang tunai dan mengeluarkan dompet.
"Kalau ke pasar pembayaran lebih enak pakai QRIS, biar cepat saja. Terkadang males mengeluarkan dompet, lebih aman juga kan buat kami pembeli," kata Indro.
(fem/hns)